Ada Wisata Permata di Kota Bandung
Kota Bandung memiliki objek wisata edukasi baru. Keberadaan wisata edukasi itu sekaligus melengkapi objek wisata di Kota Bandung yang terkenal dengan
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Kota Bandung memiliki objek wisata edukasi baru. Keberadaan wisata edukasi itu sekaligus melengkapi objek wisata di Kota Bandung yang terkenal dengan fashion dan kulinernya.
Indo Wisata Permata (IWP) namanya. Objek wisata ini mengenalkan proses pembuatan permata hingga menjadi perhiasan.
Konon objek wisata yang disebut-sebut baru ada pertama di Kota Bandung dan di Indonesia itu terbuka untuk umum.
Setiap pengunjung yang datang ke IWP langsung ditemani seorang guide yang telah disiapkan. Pengunjung diajak melihat langsung proses pembuatan batu mulia sampai menjadi perhiasan bernilai tinggi.
Pengunjung pun bisa melihat langsung permata ketika masih menjadi bahan mentah.
Permata yang dipamerkan pun bukan berasal dari Afrika atau negara penghasil permata lainnya. Permata yang dipamerkan itu didatangkan langsung dari Martapura, Kalimantan Selatan.
Minarti (24), pengunjung asal Jalan Dago Pakar barat, Kelurahan Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, mengaku sangat kagum dengan proses pembuatan permata di IWP.
Ia yang sengaja datang ke IWP itu akhirnya bisa mengetahui pembuatan permata untuk menjadi perhiasan secara langsung.
Selama ini ia hanya menyaksikan pembuatan permata melalui situs atau media sosial di internet.
“Kalau di situs internet kan pembuatannya ada di luar negeri. Tapi di sini saya bisa lihat langsung mulai dari pertama memilah batu sampai menjadi perhiasan. Jadi tidak perlu ke luar negeri kalau mau tahu cara pembuatan permata menjadi perhiasan,” ujar Minarti kepada wartawan di kawasan wisata IWP, Dago Atas, Kota Bandung, Selasa (12/7/2016). Warga
Minarti dengan seksama memperhatikan satu per satu proses pembuatan permata di IWP. Ia pun mendengarkan penjelasan pembuatan permata dari tur guide yang disiapkan.
Ia baru tahu jika proses pembuatan permatan cukup sulit dan membutuhkan kejelian serta ketelitian meski menggunakan alat yang canggih.
“Cukup unik dan menarik. Intinya saya jadi tahu dan bertambah wawasan soal pembuatan permata. Saya pikir hanya orang tertentu saja yang bisa melihat permata secara langsung.Kan permata itu identik dengan barang mahal, tapi di sini saya bisa melihat-lihat secara langsung,” kata Minarti.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.