Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Membedah Strategi Polisi Amankan Laga Persib Kontra Persija

Polrestabes Bandung menerapkan strategi berbeda saat mengamankan laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
zoom-in Membedah Strategi Polisi Amankan Laga Persib Kontra Persija
TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA
Bobotoh memberikan dukungan kepada tim Persib Bandung yang berlaga melawanMadura United di laga Indonesia Soccer Championships di Si Jalak Harupat, Soreang, Sabtu (28/5/2016). Laga berakhir tanpa gol. (Tribun Jabar/Deni Denaswara) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Polrestabes Bandung menerapkan strategi berbeda saat mengamankan laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (16/7/2016).

Strategi ini untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya gangguan ketertiban dan keamanan baik di dalam maupun di luar stadion.

“Pengamanan lebih ekstra ketimbang laga sebelumnya,” kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Winarto, usai memimpin pertemuan dengan perwakilan bobotoh di Porlestabes Bandung, Kota Bandung, Rabu (13/7/2016).

Sebanyak 1200 personel terlibat pengamanan laga Persib melawan Persija. Mereka disebar ke sejumlah titik di Stadion GBLA. Jumlah personel di pintu masuk menuju stadion diperbanyak guna menggeledah barang bawaan para penonton.

“Teknis pengamanan nanti tetap seperti laga sebelumnya, cuma kami tambah personel saja,” kata Winarto.

Polrestabes Bandung menyiapkan empat kendaraan taktis lapis baja untuk mengangkut pemain Persija dan Persib jika situasi di lapangan sangat berbahaya. Jalur khusus telah disiapkan untuk dilintasi kendaraan lapis baja jika terjadi kerusuhan.

BERITA REKOMENDASI

“Untuk personel nanti ada beberapa yang bersenjata dan ada juga yang tidak bersenjata,” ujar Winarto.

Polisi juga menyoroti adanya kasus dugaan penganiayaan terhadap bobotoh, tarif parkir yang tak wajar, dan penjualan tiket keriting atau tiket yang tidak disobek kemudian dijual kembali.

Berdasarkan pengaduan para bobotoh, penganiayaan dilakukan oknum LSM yang mengaku warga sekitar. Sedangkan tarif parkir tak wajar dilakukan warga sekitar yang memaksa bobotoh untuk parkir di halaman rumahnya.

Adapun penjualan tiket keriting diduga dilakukan oknum anggota Polri atau TNI yang bertugas mengamankan jalannya laga.

“Untuk yang mengalami penganiayaan bisa segera melapor ke polisi yang ada di lapangan. Untuk parkir, sistemnya akan kami perbaiki. Yang penting bobotoh jangan mau ditawari parkir, karena di stadion sudah ada lahan yang disiapkan. Masalah tiket, kami jamin tidak ada anggota kami yang ikut nyobek,” ujar Winarto.


Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas