Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyebab Isu Beredarnya Vaksin Palsu Menguat di Bali

Tim BBPOM Provinsi Bali rela tak mengambil cuti libur Idul Fitri demi mencari vaksin palsu yang diduga kuat juga beredar di Bali.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Penyebab Isu Beredarnya Vaksin Palsu Menguat di Bali
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Direktur Utama PT Bio Farma Iskandar memperlihatkan vaksin produk Bio Farma, saat jumpa pers terkait vaksin palsu di kantor Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (30/6/2016). Bio Farma telah melakukan koordinasi dengan Bareskrim, Kementerian Kesehatan, Badan POM, dan distributor resmi vaksin Bio Farma, berdasarkan pengamatan fisik, kemasan, dan hasil uji laboratorium, vaksin yang diduga palsu adalah asli, atau tidak dipalsukan. Masyarakat agar tidak ragu untuk mengimunisasi putra putrinya dengan vaksin yang menjadi program pemerintah, baik di rumah sakit, puskesmas, posyandu, maupun di klinik. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Sarah Vanessa Bona

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tim BBPOM Provinsi Bali rela tak mengambil cuti libur Idul Fitri demi mencari vaksin palsu yang diduga kuat juga beredar di Bali.

Tim bersama Dinas Kesehatan terus menyisir vaksin di seluruh fasilitas kesehatan mulai dari rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta, klinik, apotek, praktek dokter hingga praktek bidan.

Monitoring adanya vaksin palsu mereka lakukan mulai dari mengecek dokumen pengadaan vaksin, penyimpanan vaksin, sasaran imunisasinya, dan memeriksa kecocokan jumlah vaksin yang diberikan dengan jumlah pasien yang melakukan imunisasi.

Kepala BBPOM Provinsi Bali, Endang Widowati, mengatakan sempat menemukan beberapa dokumen yang belum tertelusur hingga menyebabkan beredarnya isu vaksin palsu di Bali.

Namun menurut proses pengecekan vaksin yang dilakukan saat dokumen tersebut belum ditelusuri, Endang memastikan vaksin tersebut ternyata asli.

Endang mengaku tidak ada indikasi adanya vaksin palsu di Bali karena sudah melakukan penelusuran ke seluruh distributor resmi yang berada di Bali.

Berita Rekomendasi

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya, mengatakan monitoring vaksin palsu terus dilakukan agar tak meresahkan masyarakat apalagi sampai tidak memberi vaksin anaknya karena takut dan tidak percaya.

Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Cokorda Ngurah Pemayun SH MH, mengatakan isu vaksin palsu yang sedang hangat dibicarakan sangat mengerikan.

"Saya ngeri sekali melihat hasil vaksin palsu yang sampai menimbulkan alergi dan penyakit lainnya. Apalagi vaksin palsu sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa diketahui," ujar Pemayun.

Ia mengatakan vaksin palsu memang tidak akan berdampak sekarang tapi lima hingga sepuluh tahun ke depan dan tentunya sangat membahayakan nasib generasi muda di masa depan.

Untuk mencegah masuknya vaksin palsu ke wilayah Bali, pemerintah daerah akan mendukung Dinas Kesehatan dan BBPOM dengan menyiapkan tim khusus.

"Saya sudah bicarakan dengan bu Endang. Nama timnya belum tahu karena masih proses pembahasan," tutur Pemayun.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas