Selama 7 Bulan Sang Suami Selalu Menolak Berhubungan Badan, Ternyata Dia Perempuan
Pemalsuan Identitas. Saat itu, korban percaya karena penampilan tersangka yang berambut cepak dan merokok
Editor: Yudie Thirzano

Laporan Wartawan Tribun Jateng Suharno
TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - H (25) warga Desa Pengkol, Karanggede, Boyolali, tak menyangka bahwa suaminya M Efendi S, ternyata berjenis kelamin perempuan.
Padahal usia pernikahan mereka sudah tujuh bulan. Namun, baru ketahuan pada Mei 2016.
Terungkapnya jenis kelamin sang suami, bermula dari kecurigaan H yang tak mendapatkan nafkah batin sejak menikah pada Oktober 2015.
Kasat Reskrim Boyolali, AKP M Kariri mengatakan pernikahan sejenis ini terbongkar setelah H mengetahui nama suaminya adalah Suwarti (40) yang ternyata berjenis kelamin perempuan.
H menurut Kasat Reskrim merupakan korban.
Kasat Reskrim menuturkan, polisi telah menjadikan Suwarti alias Efendi Saputra, warga Tanjung, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali itu sebagai tersangka.
"Jadi, pelaku atau tersangka ini mengubah jenis kelaminnya dari perempuan menjadi laki-laki. Kami menyita buku nikah dan KTP sebagai barang bukti," ujarnya, Kamis (14/7/2016).
Kariri menceritakan keduanya bertemu pada tahun 2015 lalu.
Tersangka mengaku seorang laki-laki bujang dan bekerja sebagai anggota polisi.
"Saat itu, korban percaya karena penampilan tersangka yang berambut cepak dan merokok," sambung Kariri.
Usai perkenalan tersebut, keduanya kemudian menjalin hubungan serius hingga akhirnya menikah pada bulan Oktober 2015.
"Kecurigaan terjadi sekitar bulan Mei 2016 karena tersangka selalu menolak untuk melakukan hubungan suami istri saat diajak korban," jelasnya.
Kariri memaparkan korban kemudian membuka dompet tersangka saat tersangka sedang mandi.
"Di dompet tersebut kemudian korban menemukan KTP beridentitas Suwarti yang berjenis kelamin perempuan," papar Kariri.
Usai mengetahui KTP tersebut, keluarga korban kemudian menginterogasi tersangka dan Suwarti mengiyakan jika dia berjenis kelamin perempuan.
Kasat Reskrim mengatakan tersangka telah melakukan penipuan dan atau pemalsuan surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 378 dan atau 263 ayat 1, 2 dan atau 264 ayat 2 dan atau 266 ayat 1,2 dan atau pasal 279 KUHP.
"Saat ini kasus tersebut sedang kami proses dan lakukan penyelidikan lebih lanjut," tandasnya.