Jenazah Pilot Helikopter TNI AD yang Jatuh di Jogja Batal Dikebumikan di Pulau Samosir
Jenazah Kapten CPN Titus Benekditus Sinaga, pilot helikopter Bell-205 A-1, milik TNI AD yang jatuh di Sleman, batal dikebumikan di Pulau Samosir
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Sugiyarto
L aporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Jenazah Kapten CPN Titus Benekditus Sinaga, pilot helikopter Bell-205 A-1, milik TNI AD yang jatuh di Sleman, batal dikebumikan di Pulau Samosir, Sumut.
Mendiang Titus dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Jalan Sisingamaharaja, Minggu (17/7/2016) sore.
Prosesi pemakaman Kapten Titus dilakukan secara militer. Sebelum jenazah dikebumikan, puluhan personel TNI AD melakukan upacara pemakaman secara militer.
Upacara dipimpin Dandim 0201 BS Kolonel Inf Maulana Ridwan. Dalam kata sambutannya, Kolonel Maulana menyatakan Kapten Titus meninggal dunia dalam menjalankan tugas negara.
"Titus Benekditus Sinaga merupakan perwira TNI AD berpangkat Kapten. Ia gugur dalam menjalankan tugas negara di Sleman," ujarnya dihadapan keluarga.
Setelah itu, seluruh perwira dan personel TNI yang datang ke lokasi turut memberikan ucapan berduka cita kepada keluarga Titus. Bahkan turut menaburkan bunga.
Sebelumnya, jenazah Kapten Titus tiba di rumah duka, sekitar pukul 13.40 WIB. Kapten Titus meninggal dunia di Rumah Sakit Hardjolukito, Yogyakarta, Jumat (15/7), pada pukul 13.15 WIB.
Setelah Helikopter jatuh di Sleman, Kapten Titus dirawat intensif di ruang ICU Rumah Sakit Hardjolukito Yogyakarta.
Mendiang menderita luka parah di bagian kepala dan mengalami patah tulang punggung.
Kapten Titus meninggalkan seorang isteri bernama Putri Yosefa dan Ben Sinaga, anak laki-laki yang masih balita.
Begitu jenazah tiba, masyarakat Laudendam terlihat berjejer di pinggir jalan melihat iring-iringan mobil.
Sedikitnya empat orang meninggal dunia akibatnya jatuhnya helikopter jenis Bell 205 A-1 milik TNI AD dengan nomor reg HA-5073 di Dusun Kowang Desa Tamanmartani, Kalasan, Sleman Prov DIY sekitar pukul 15.16 WIB Pada Jumat (8/7/2016)
Adapun tiga korban tewas sebelumnya Letda CPN Angga Juang, Serda Yogi Riski Sirait dan seorang warga Sukoharjo, Fransisca Nila Agustin.
Kini, TNI AD masih menyelidiki adanya warga sipil yang ikut dalam penerbangan. (tio/tribun-medan.com).