Bendera Merah Putih Jatuh di Upacara Hari Kesadaran Nasional, Semua Peserta Tegang
Peserta dan petugas Upacara Hari Kesadaran Nasional di Lapangan Merdeka, Wantampone, berlangsung tegas. Bendera Merah Putih yang sudah dikerek jatuh.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Justang Muhammad
TRIBUNNEWS.COM, TANETE RIATTANG - Upacara Hari Kesadaran Nasional di Lapangan Merdeka, Watampone, diwarnai insiden jatuhnya bendera Merah Putih.
Beruntung bendera tersebut tidak sampai menyentuh tanah karena petugas pengerek bendera sigap menangkap. Penyebab bendera jatuh karena talinya putus.
Salah satu pegawai instansi yang mengikuti upacara tersebut menceritakan detik-detik saat bendera jatuh di tengah upacara di Jalan Petta Ponggawae, Kecamatan Tanete Riattang, Senin (18/7/2016).
"Saat detik-detik terlepasnya bendera sudah sampai (di atas) tetapi lagu (Indonesia Raya) belum habis," ujar Dasrul, peserta upacara yang juga pegawai instansi.
Saat upacara bendera insiden jatuhnya bendera membuat tegang peserta upacara.
"Tidak ada yang ketawa pada saat itu, kita tegang, ini kan barusan kejadian seperti ini, selesai upacara baru kita ngomong," sambung Dasrul.
Begitupula dengan suasana pembawa bendera yang terdiri dari tiga personel kepolisian.
"Penggerek bendera nampak was-was terpaksa mereka jadi tiang bendera pegang bendera terus, bentangkan bendera tiga orang terus sampai selesai," kata dia.
Inspektur upacara adalah Kapolres Bone, AKBP Raspani. Sementara Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Hardjoko sebagai komandan upacara.
Upacara tersebut untuk memperingati Hari Kesadaran Nasional setiap bulan dihadiri Bupati Bone, A Fahsar M Padjalangi beserta unsur Muspida Bone.
Di Kabupaten Bone, setiap Upacara Hari Kesadaran Nasional dipimpin secara bergantian oleh pimpinan instansi. Giliran hari ini upacara dilaksanakan di Polres Bone Bidang Reserse dan Kriminal.
Sejatinya upacara bendera diperangati pada 17 Juli 2016. Akan tetapi baru diperingati pada 18 Juli 2016 dengan alasan saat itu bertepatan dengan hari Minggu.