TRIBUNNEWS.COM, TONDANO - Kudeta militer yang sempat terjadi di Turki akhir pekan lalu masih berdampak juga pada penerbangan di negara tersebut.

Alhasil, rombongan Bupati Minanasa, Jantje Sajow beberapa pejabat yang melakukan perjalanan pulang dari Bandara SVO Moskow ke Jakarta dengan pesawat Turkish Airlines harus tertahan di Bandara Atatur Istambul Turki, Senin (18/7).

Kabag Humas dan Protokol Minahasa, Agustivo Tumundo yang masih berada Moskow menginformasikan setelah mendapat informasi langsung dari Bupati JWS di Istanbul.

"Penyebab utamanya karena situasi dan kondisi negara Turki yang bergolak pada beberapa hari ini dan berdampak terhadap penumpang yang masuk keluar melalui bandara tersebut," jelasnya.

Ia menjelaskan, menurut informasi dari Bupati Minahasa ada ribuan penumpang tertahan di bandara tersebut karena hampir semua penerbangan mengalami keterlambatan.

"Pesawat yang ditumpangi oleh Bupati dan rombongan, mestinya berangkat dari Moskow jam 19.30 malam, namun delay 3 jam, dan baru diberangkatkan pada jam 23.30 malam."

"Akibatnya pesawat yang mestinya akan ditumpangi dari Istambul ke Jakarta sudah keburu berangkat," jelas dia.

Namun setelah melalui proses perjuangan, argumentasi, kesabaran dan doa, akhirnya rombongan Bupati Minahasa telah mendapatkan kepastian untuk melanjutkan keberangkatan ke Jakarta pada hari Selasa.

"Bupati menduga penundaan keberangkatan dari Moskow ini disengaja, untuk memberangkatkan penumpang yang tertahan karena beberapa hari ini Bandara Istambul ditutup, yang berdampak pada penumpang berikutnya," kata dia.

Menurut informasi, hingga saat ini aktivitas di bandara tersebut belum normal, penumpang masih bertaburan di mana-mana, sering juga terjadi perdebatan yang tidak sehat antara penumpang dan karyawan maskapai Turkish Airlines.

"Mohon dukungan doa kita semua agar Tuhan kiranya menolong dan menyertai Bupati dan rombongan, semoga keberangkatan besok tidak tertunda lagi, dan tiba dengan selamat di Minahasa," kata dia. *