Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswa Sekolah Cinta Budaya Kesal Mantan Pangdam Gembok Sekolahnya

Ratusan siswa sekolah Yayasan Cinta Budaya tampak kesal saat pagar sekolahnya digembok mantan Pangdam I/BB, Mayjend TNI (Purn) Burhanuddin Siagian.

Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Siswa Sekolah Cinta Budaya Kesal Mantan Pangdam Gembok Sekolahnya
Tribun Medan/Array A Argus
Claudia (sebelah kiri pakai cincin), siswa sekolah Cinta Budaya yang mengaku kecewa atas sikap mantan Pangdam I/BB, Mayjend TNI (Purn) Burhanuddin Siagian yang menggembok pagar sekolah mereka, Senin (18/7/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ratusan siswa sekolah Yayasan Cinta Budaya tampak kesal saat pagar sekolahnya digembok mantan Pangdam I/BB, Mayjend TNI (Purn) Burhanuddin Siagian.

Salah seorang siswa bahkan tampak begitu kesal karena hari ini adalah hari pertama dirinya bersekolah di Cinta Budaya.

"Kita ini kan mau sekolah. Apalagi ini hari pertama saya. Maunya jangan gitu lah. Punya hatilah pak. Kami ini kan butuh pendidikan," kata siswa kelas X Sekolah Cinta Budaya, Claudia, Senin (18/7/2016).

Siswi berkulit putih berparas cantik ini mengatakan, harusnya persoalan antara Burhanudin dengan pihak sekolah jangan sampai mengorbankan mereka. Apalagi, mereka tidak tahu apa-apa.

"Kami kan cuma mau sekolah. Janganlah digembok pak. Ini hari pertama kami sekolah loh. Kita kan enggak mau ketinggalan pendidikan," katanya dengan logat Tionghoa yang sangat kentara.

Claudia berharap, dirinya dan siswi lain bisa bersekolah dengan nyaman. Jangan lagi ada penggembokan seperti hari ini.

Berita Rekomendasi

"Kita pun jadi takut loh. Apalagi kita siswi baru. Ini juga baru beli baju untuk hari ini sekolah," katanya sembari memegang payung.

Sementara itu, orangtua siswa yang berada di lokasi sengketa mengatakan mantan Pangdam I/BB, Mayjend TNI (Purn) Burhanuddin Siagian mencoba menguasai lahan tanpa melalui proses hukum.

Para orangtua menyebut Burhanuddin menggunakan cara-cara kekerasan dan penyanderaan pendidikan dengan membuat sekolah tidak dapat berjalan.

"Ini kan kejam pak. Katanya cinta pendidikan. Tapi kenapa anak-anak mau sekolah enggak dikasih. Kasihan anak-anak kami hujan-hujanan di hari pertama sekolah," kata salah seorang orangtua siswa. (ray/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas