Garin Nugroho Mengaku Peluangnya Diusung PDIP Masih Terbuka Lebar
Bakal Calon Wali Kota (Cawalkot) Yogyakarta dari jalur perseorangan, Garin Nugroho membuka peluang untuk diusung Partai Politik (Parpol).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Bakal Calon Wali Kota (Cawalkot) Yogyakarta dari jalur perseorangan, Garin Nugroho membuka peluang untuk diusung Partai Politik (Parpol).
Seperti diketahui, sebelumnya Garin sempat mengikuti konvensi Jogja Independent (Joint) dan memenangkannya.
Dia pun mengakui saat ini tengah dekat dengan PDI Perjuangan (PDIP). Komunikasi yang dijalinnya dengan petinggi partai itu juga intens.
Menurut sineas kawakan tersebut, peluangnya untuk diusung sebagai Cawalkot melalui PDIP masih terbuka lebar.
Hal tersebut tampak dari PDIP yang belum menentukan figur yang akan diusung dalam Pilwalkot Yogyakarta.
Terlebih partai itu juga mempertimbangkan banyak hal untuk meraih kemenangan, melihat PDIP kalah telak di Pilkada di DIY 2015.
"Saya sudah bertemu dengan petinggi partai. Saat ini masih komunikasi dengan PDIP terus. Juga masih komunikasi dengan Joint," kata Garin, Senin (18/7/2016).
Meski mayoritas suara akar rumput PDIP di Kota Yogyakarta mendukung Imam Priyono sebagai Cawalkot, Garin juga menegaskan masih menarget duduk sebagai calon AB 1 A.
Sama seperti target awalnya ketika mengikuti konvensi Cawalkot di Joint.
"Kota Yogyakarta membutuhkan pemimpin yang memiliki kapasitas berdiplomasi. Tak hanya di tingkat kota, tapi juga diplomasi internasional. Tidak hanya lokalan saja," jelasnya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Kota Yogyakarta, Fokki Ardianto mengaku belum mengetahui bahwa Garin Nugroho masuk dalam radar PDIP.
Menurutnya, DPC PDIP Kota Yogyakarta masih konsisten memperjuangan calon incumbent, Imam Priyono sebagai AB 1 A.
"Kita masih konsisten. Untuk posisi wakil wali kota, kita berkoordinasi dengan PAN, sesuai perintah DPP. Kami masih terus melakukan koordinasi," ujar Fokki.
Koordinator Joint, Yustina Neni tak mempermasalahkan jika Garin Nugroho maju melalui PDIP, sebab setiap warga negara memiliki hak politik untuk diusung parpol.
Apapun keputusan yang diambil Garin terkait kendaraan maju sebagai AB 1 A, menurutnya Joint akan ikut mendukung.
Sejauh ini, Neni mengatakan Joint baru bisa mengumpulkan 3 ribu KTP untuk dapat mengusung calon perseorangan, masih jauh dari target 45 ribu KTP.
Menengok fakta tersebut, diakuinya Joint harus melakukan usaha yang ekstra keras untuk memenuhi target.
"Tapi itu yang harus diperjuangan. Kita juga masih berusaha mengumpulkan KTP," kata Neni.