Keluarga Yakin Anton Menjadi Korban Peluru Nyasar, Namun Petugas Membantah
Telinga kanan Antoni pun semuanya tertutup perban guna menghalangi darah keluar.
Penulis: Welly Hadinata
Editor: Wahid Nurdin
![Keluarga Yakin Anton Menjadi Korban Peluru Nyasar, Namun Petugas Membantah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tembak-telinga_20160724_194955.jpg)
Laporan wartawan Sripoku.com, Welly Hadinata
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Anton (28), masih belum sadarkan diri akibat luka tembak pada telinga kanannya dan hingga kini masih dirawat di IGD RSMH Palembang, Minggu (24/7/2016).
Dari pantauan Sripoku.com (Tribunnews.com network) di ruang IGD RSMH Palembang, tampak kondisi Anton terkulai lemas dan tak sadarkan diri dengan kedua matanya terpejam.
Telinga kanan Antoni pun semuanya tertutup perban guna menghalangi darah keluar.
"Kami yakin (Anton) kena tembak dan kata perawat pelurunya masih di telinga. Rencananya besok mau dioperasi," ujar salah seorang kerabat Anton yang menjaganya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Anton menjadi korban peluru nyasar petugas Polsek SU II Palembang yang ketika itu sedang melakukan penggrebekan di rumah keluarga Antoni di Jalan KH Azhari Lorong Indrawati Kelurahan 11 Ulu Kecamatan SU II Palembang, Rabu (20/7/2016) malam.
Ketika itu petugas Polsek SU II mendapatkan laporan adanya transaksi narkoba di rumah keluarga Anton. Petugas melakukan penangkapan terhadap Azhari alias Goong yang diduga bandar narkoba.
Namun pada penangkapan Goong yang bersemunyi di kamar, Anton berlari keluar rumah lantaran ketakutan. Bahkan Anton menyeburkan diri ke rawa-rawa dekat rumah keluarganya.
Merasa ada yang berlari dari rumah, petugas pun kemudian melakukan pengejaran. Warga sekitar mengakui ada suara tembakan dan akhirnya mengetahui Anton sudah luka pada telinga kananya yang mengeluarkan darah.
"Saat itu ada empat polisi yang langsung masuk ke dalam rumah yang tidak ada surat penangkapan. Waktu itu Anton lagi makan mie dan ketakutan langsung keluar rumah. Anton ke Palembang ini libur lebaran dan asalnya dari Bengkulu. Sedangkan Goong sembunyi di kamar," ujar Sari, bibi Antoni ketika dimintai keterangan di rumahnya di lokasi penangkapan.
Sama halnya diungkapan Mirna (15) sepupu Anton yang mengakui bahwa saat polisi datang, Anton sedang makan mie di depan kamar Goong.
Polisi mau menangkap Goong, pamannya yang diduga terlibat kasus narkoba. Diakuinya saat Anton keluar rumah dan dikejar polisi, terdengar suara tembakan.
"Dia (Anton) ketaakutan dan langsung masuk ke rawa-rawa. Malam itu polisi nembak dua kali, pertama tembak arah ke atas dan keduanya tembak ke bawah. Setelah itu Anton langsung terguling-guling dam telinganya terluka," ujarnya.
Terpisah, Kabag Ops Polresta Palembang Kompol Andi Kumara didampingi Kanit Reskrim Polsek SU II Ipda Suldani membantah informasi terlibatnya petugas atas apa yang dialami Anton.
Dikatakannya, terjadinya penggrebekan di rumah Goong, paman Anton, setelah petugas mendapatkan laporan bahwa di rumah bersangkutan sering terjadi transaksi narkoba.
Ketika mendatangi lokasi, di rumah Goong banyak orang yang sedang berkumpul. Petugas masuk ke rumah dan memerintah orang di dalam rumah untuk diam di tempat. Namun kumpulan orang di dalam rumah berhampuran keluar dan tersangka Goong sembunyi di kamar.
"Sudah ada tembakan peringatan dan tidak ada penembakan yang mengarah ke orang. Diduga telinga Anton terkena benda keras di dalam rawa-rawa. Apakah memang benar di telingan Anton ada proyektil, belum bisa dipastikan. Karena pihak RSMH juga belum bisa memastikan dan belum melakukan operasi. Jadi tunggu hasil operasi. Anton statusnya kini masih terduga pemilik narkoba, karena saat dikejar petugas, Anton sempat membuang sesuatu ke rawa-rawa dan belum ditemukan petugas," ujarnya.
Dikatakannya, untuk Goong kini sudah diamanakan petugas dan statusnya sudah tersangka. Petugas mengamankan Goong dengan barang bukti tiga paket sabu-sabu, satu pirek, 8 ponsel dan uang senilai Rp700 ribu hasil penjualan narkoba. "Petugas masih melakukan pengembangan lebih lanjut dan pastinya Anton masih dalam pengawasan petugas," ujarnya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.