Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rumah Kelahiran Bung Karno Dicat, Pemilik Bungkam

akses jalan menuju Rumah Kelahiran Bung Karno, terlihat masih dalam tahap pengecatan oleh Satgas Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Surabaya.

Penulis: Monica Felicitas
Editor: Sugiyarto
zoom-in Rumah Kelahiran Bung Karno Dicat, Pemilik Bungkam
SURYA/MONICA FELICITAS
Belasan pemuda asing dari berbagai negara di dunia mengunjungi Rumah Kelahiran Bung Karno, di kawasan Pandean, Peneleh Surabaya, Selasa (14/6/2016). 

TRIBUNNEWS.COM,  SURABAYA - H-1 kegiatan City Tour yang akan diikuti oleh ribuan delegasi yang berpartisipasi dalam Prepcom UN Habitat III, dikawasan Jl Pandean gang 4 yang merupakan akses jalan menuju Rumah Kelahiran Bung Karno, terlihat masih dalam tahap pengecatan oleh Satgas Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Surabaya.

Dijadwalkan, kegiatan City Tour yang akan dilaksanakan esok, Senin (25/6/2016) ini, akan dilakukan ke beberapa destinasi dengan berbagai tema kunjungan sesuai dengan tempatnya, seperti Historical Track Package, Museum Track Package, Heritage Track Package, Surabaya Religion Track Package, dan Surabaya Shopping and Culinary Track Package.

Rumah Kelahiran Bung Karno, yang menjadi menjadi salah satu destinasi kunjungan pada Historical Package, selain menuju ke rumah HOS Tjokroaminoto, Rumah WR Supratman dan Tugu Pahlawan Surabaya, kini masih dalam tahap persiapan.

Terlihat Minggu (24/7/2016) beberapa Satgas CKTR mengecat gapura pintu masuk menuju ke Rumah Bung Karno, dan pada dinding gang, yang semula diramaikan dengan murah bergambar wajah Bung Karno dan berisi tentang semboyan khas Bung Karno 'Jas Merah : Jangan sekali-sekali melupakan sejarah' kini rata dengan cat putih polos.

"Sebenarnya saya nggak tega gambarnya bagus, tapi ini tugas," kata Ahmat Syafaat, Satgas DCKTR.

Selain gapura dan tembok mural, sepanjang 100 meter ke arah utara, tembok dicat berwarna putih, yang mana kata Ahmat bertujuan agar terlihat bersih.

Rumah Bung Karno yang menjadi fokus tujuan, juga tak luput dari pengecatan oleh DCKTR. Ahmat dan Suwito yang sore itu masih mengecat mengatakan, saat mengecat Rumah Kelahiran Bung Karno, sang pemilik rumah yang merupakan warga sipil tidak bersuara sama sekali.

Berita Rekomendasi

"Kami hanya mengecat bagian luarnya saja, sebelumnya atasan yang ijin ke pemilik rumah. Yang saya tahu, sejak saya mengecat mulai kemarin, Sabtu (23/7/2016) pemilik rumah tidak keluar sama sekali, dan tidak menyapa juga," jelas Suwito.

Saat Surya menyambangi kediaman Rumah Kelahiran Bung Karno, pemilik rumah juga enggan ditanya mengenai persiapan dirinya menyambut tamu negara yang nantinya akan berkunjung kerumahnya.

"Saya nggak tau, itu urusan Pemkot," katanya seraya menutup pintu.

Dilain hal, tidak menjadi masalah bagi Suwito dan Ahmat untuk melakukan lemburan, guna persiapan kunjungan tamu PBB ini, mengingat adanya uang lemburan yang diberikan Pemkot Surabaya bagi Satgas dari dinas-dinas yang mengebut penggarapan dan perapihan di beberapa wilayah di Surabaya, jelang kunjungan delegasi UN Habitat III.

"Pernah saya bekerja dari pukul 08.00 hingga pukul 08.00 lagi, nantinya kami akan mendapatkan bayaran ekstra. Kami sehari biasanya dibayar Rp 115.000,00, khusus kalau lemburan seperti ini nanti dikalikan 7, jadi sehari kerja bisa dapat gaji seminggu, tapi ya remek semua," jelasnya Suwito.


Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas