DPO Curanmor Tewas Ditembak Polisi, Ibu dan Istri Menangis Melihat Jasadnya
Istri Angga sempat terlihat keluar tak mampu melihat jasad suaminya.
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Wahid Nurdin
![DPO Curanmor Tewas Ditembak Polisi, Ibu dan Istri Menangis Melihat Jasadnya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dpo-curanmor_20160725_192102.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Tangisan keluarga tersangka DPO Curanmor, Angga Mandala Putra (24) menggema di ruangan UGD RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Polda Kalbar, Minggu (24/7/2016) malam.
Angga ditembak anggota Jatanras pada kaki sebelah kiri dan bagian pinggang karena mencoba kabur ketika disergap petugas.
Pantauan tribunpontianak.co.id, setidaknya ada tiga wanita dan satu pria yang melihat kantong jenazah berisikan jasad tersangka Angga.
Belakangan diketahui, keluarga yang datang tersebut adalah ibu, adik, istri dan satu pria merupakan keluarga tersangka Angga.
Ibu Angga sempat terlihat lunglai sambil terisak menangis di depan jenazah Angga.
Segelas air mineral kemudian diberikan kerabat pria yang mendampingi, untuk menenangkannya.
Sementara adik dan istri Angga pun terlihat menangis. Istri Angga sempat terlihat keluar tak mampu melihat jasad suaminya.
Beberapa saat kemudian, suara tangis di ruangan UGD mereda, setelah sejumlah personil Jatanras menenangkan keluarga tersangka Angga.
Wakasat Reskrim Polresta Pontianak, AKP Kemas Abdul Azis menyampaikan kepada pihak keluarga, yakni ibu, istri, adik dan seorang kerabat pria tersangka Angga, untuk melakukan autopsi terhadap jasad Angga.
Namun, ibu tersangka menolak autopsi dan meminta waktu untuk berunding dengan keluarganya yang lain. Tak lama, dua orang kerabat tersangka tiba. Keluarga lantas berunding.
Usai berunding, pihak keluarga lantas ditemui Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Andi Yul Lapawesean. Dalam pantauan tribunpontianak.co.id, istri tersangka terdengar mengatakan menolak untuk dilakukan otopsi.
"Kami sudah menawarkan untuk dilakukan otopsi, namun pihak keluarga bersikeras untuk tidak dilakukan otopsi. Akhirnya tidak dilakukan otopsi terhadap jenasah tersangka. Itu pilihan keluarga, kami tidak dapat memaksa. Pihak keluarga juga sudah membuat surat pernyataan menolak dilakukan otopsi," ungkap Andi Yul.
Setelah menemui kesepakatan tak dilakukan autopsi, jenazah tersangka Angga kemudian dibawa personil Jatanras menuju mobil ambulans jenasah yang telah menunggu. Jasad tersangka Angga kemudian dibawa menuju kediamannya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.