Kapolda Kalbar Instruksikan Perketat Pengamanan Perbatasan
Mengantisipasi aksi terorisme diperbatasan maupun masuknya barang-barang Illegal dari Malaysia.
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Mengantisipasi aksi terorisme diperbatasan maupun masuknya barang-barang Illegal dari Malaysia.
Kapolda Kalbar, Brigjen Pol Musyafak menginstruksikan kepada Kapolres dan Kapolsek, untuk memperketat pengawasan perbatasan.
Kapolda melalui Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Suhadi SW mengatakan, bila memungkinkan untuk mengawal wilayah sempadan kedua negara.
"Perlu dilakukan Perondaan atàu Patroli terkordinasi dengan Polisi kedua negara, agar di sempadan tidak terjadi kejahatan atau siasatan jenayah," ujar Suhadi, Selasa (26/7/2016).
Lanjutnya, selama kegiatan berlangsung banyak hal yang dapat diperoleh. Diantaranya ditemukan modus baru dalam memasukkan barang dari Malaysia ke Indonesia.
"Misalnya ditemukan modus memasukkan gula ilegal dengan menggunakan sepeda motor, satu orang membawa tiga karung gula yang perkarungnya 50 Kg. Belum lagi barang lain, seperti daging anoa dari India yang belom terbebas dari penyakit kuku dan mulut. Gas elpiji ukuran 12 Kg dan lain lain. Termasuk patroli pengecekan Tapal Batas Negara bersama unsur TNI," paparnya.
Yang tak kalah menarik adalah, semua kendaran yang melintasi wilayah perbatasan wajib diperiksa satu persatu. Baik kelengkapan kendaraan, barang bawaan yang ada dalam kendaraan, termasuk orang yang ada didalamnya.
"Hal ini dilakukan untuk mengantipasi jangan sampai ada pelaku teroris yang dapat masuk ke Kalbar melalui jalur darat. Entikong di Sanggau, Jagoi Babang di Bengkayang, Badau di Kapuas Hulu, Senaning di Sintang, Paloh dan Sajingan semuanya para anggota harus melaksanakan kegiatan operasi pengamanan perbatasan," tegasnya.
Laporan yang diterima pihaknya dari Polres Kapuas Hulu, pada Selasa (26/7/16) melaporkan jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang masuk melalui pintu border, dengan menggunakan Pasport untuk menuju Sarawak Malaysia berjumlah sebanyak 34 orang laki laki dan 13 orang wanita.
"Sedangkan WNI yang datang atau kembali dari Malaysia, laki laki sebanyak 14 orang dan perempuan sebanyak 9 orang. Hanya dua orang Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke Indonesia menggunakan paspor. Kemudian keberangkatan WNA yang menggunakan Pasport dari Badau sebanyak 7 orang," papar Suhadi.
Sementara itu, WNI yang berangkat menuju Malaysia melalui Badau, dengan menggunakan Pas Lintas Batas (PLB) sebanyak ada 29 orang. sementara itu WNA yang masuk ke Indoensia melalu pintu border Badau, yang menggunakan kartu Pas Lintas Batas hanyalah satu orang.
"Melihat arus orang, barang dan kendaraan, nampaknya Warga Negara Indonesia yang lebih banyak ke Malaysia, dibandingkan dengan arus Lalulintas yang dari Malaysia masuk ke Indonesia," sambungnya.