Sempat Tak Masuk Sekolah, Seli Senang Akhirnya Dapat Baju Seragam Baru
Seli mengaku sangat senang mendapat seragam sekolah baru dan akan lebih bersemangat lagi untuk ke sekolah.
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kesedihan Seli (11), siswi SDN 08 Sungai Raya, kini mulai berganti senyuman, Selasa (26/7/2016) siang. Pasalnya, baju seragam sekolahnya kini telah berganti dengan yang baru.
Usai menerima baju seragam dan perlengkapan sekolah dari Kapolresta Pontianak, Seli langsung mencoba mengenakannya. Seragam merah putih tersebut ukurannya cukup pas ditubuh Seli.
Sebelumnya, seragam sekolah Seli yang sehari-hari dikenakannya ke sekolah selama ini, telah menjadi abu dalam musibah kebakaran hebat, yang menghanguskan rumahnya serta 12 rumah lainnya di Gang Bahagia 1 dan 2, Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Minggu (24/7/2016) pagi.
Seli hanya menjawab singkat, saat ditanyakan apakah dia yang paling keras menangis saat musibah tersebut. Saat ditanya apakah saat ini dia masih takut, Seli hanya menggelengkan kepalanya.
"Iya, kemarin hari Senin dan hari ini nggak masuk sekolah. Waktu kebakaran, Seli lagi main dengan teman," ujarnya.
Seli mengaku sangat senang mendapat seragam sekolah baru dan akan lebih bersemangat lagi untuk ke sekolah.
"Senang, iya lebih semangat. Seli mau masuk sekolah besok," ucapnya.
Ibu kandungnya, Marta (39) membenarkan bahwa putrinya, Seli telah dua hari tak masuk sekolah. Menurutnya, bagaimana mau ke sekolah jika seragam saja Seli tak memiliki lagi.
"Habis nggak ada baju lagi, semua habis terbakar. Harta benda lain ndak ada yang bisa diselamatkan," katanya.
Menurut Marta, hingga hari ketiga pasca musibah kebakaran tersebut, Seli masih terlihat takut. Marta hanya berharap, hal ini tak mengganggu kondisi Seli untuk sekolah kembali, terutama beberapa bulan lagi akan mengikuti Ujian Nasional.
"Takut, sampai hari ini pun dia masih takut. Mudah-mudahan tidak terganggu dengan ujiannya nanti," ungkapnya.
Tak lama, datang bantuan dari Pemda Kubu Raya, yang disalurkan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kubu Raya.
Kepada wartawan, Kadinsosnakertrans Kubu Raya, Nursyam Ibrahim memaparkan sejumlah bantuan yang disalurkan yang telah dipaketkan untuk masing-masing keluarga korban. Yang menurutnya diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup beberapa hari ke depan.
"Di antaranya, tikar, selimut, kain panjang, sarung, daster, baju kaos (dewasa), ikan kaleng, minyak goreng, mie instant, wajan dan tempat nasi. Artinya perlengkapan dapur, tempat nasi dan peralatan bayi lah, termasuk sandang. Ini dibagikan tergantung KK-nya, kalau ada anak kami berikan perlengkapan bayi," paparnya.
Nursyam mengakui, pihaknya memiliki stok baju seragam yang berasal dari bantuan Kementerian Sosial, namun pihaknya belum dapat menyalurkan, karena harus mendapatkan data ukuran baju seragam yang dibutuhkan terlebih dahulu.
"Bantuan baju seragam ini, kita harus mengukur dulu, yang bersangkutan ini pakai nomor atau ukuran berapa," jelasnya.
Ia juga menambahkan, bantuan-bantuan yang bersifat kedaruratan seperti ini, stoknya telah terpakai pada saat kebakaran besar yang melanda di Kuala Dua silam.
"Kami belum meminta lagi stok ke provinsi, jadi hampir semua bantuan ini dari bantuan Kemensos melalui Dinas Sosial provinsi, ada juga yang dari Pemda Kubu Raya sendiri. Sehingga keluar menjadi bantuan sosial Kabupaten Kubu Raya," sambung Nursyam.