TRIBUNNEWS.COM, MINASATENE - Serda Muhammad Ilman, anggota Intelrem 132/Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah, tewas tertembak di Poso, Rabu (27/7/2016) siang.

Ibu kandung almarhum Ilman, Sitti Aminah, mengaku ada firasat atas kematian putranya itu.

Guru SD di Kecamatan Minasatene merasakan ketika sedang mengajar.

"Selalu mengantuk dari kemarin, apalagi tadi pagi ndak enak perasaanku," kata Aminah membeberkan firasatnya kepada Tribun Timur (Tribunnews.com Network) di kediaman duka, Jl Rumbia, Kelurahan Biraeng, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep, Rabu (27/7/2016).

Sitti langsung pulang ke rumahnya usai mengajar.

Tidak lama, kabar duka pun datang. Putra keduanya itu tewas tertembak di Poso.

"Ini ternyata firasatku dari kemarin lain-lain kurasa dan sekarang puncaknya, hanya bisa ikhlaskan saja," Aminah berlinang air mata.

Serda Muhammad Ilman lahir di Pangkajene, 13 Februari 1992.  Dia merupakan anak kedua dari empat bersaudara.

Almarhum sempat bertugas di Kodam Makassar tahun 2012 dan pindah ke Korem Palu sejak 2013.

Pukul 13.25 Wita, Ilman tertembak pasukan Brimob yang melakukan penyergapan dan terlibat kontak senjata dengan kelompok Santoso.

Ilman sempat sekolah di Pondok Pesantren Mangkoso namun hanya setahun lalu pindah di Nahdatul Ulum Maros sampai lulus dan mendaftar tentara.

Jenazah dijadwalkan tiba di Pangkep Kamis (28/7/2016) pagi ini.

Pangkat/NRP : Sersan Dua/ 21130100250292 Satuan Tim intelrem 132/Tadulako Palu.

Pernah jadi santri Pondok Pesantren Mangkoso dan Nahdatul Ulum Maros.

Almarhum rencana dikebumikan di Pemakaman Biraeng, Kecamatan Minasatene Pangkep.