Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Desa Bogorejo Magetan Siap Terima Jenazah Terpidana Mati Merry Utami

Warga Desa Bogorejo, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jatim, siap meneima jenazah terpidana mati Cahyawati alias Mery Utami (49)

Editor: Sugiyarto
zoom-in Warga Desa Bogorejo Magetan Siap Terima Jenazah Terpidana Mati Merry Utami
WARTA KOTA/LIPUTAN6.COM
Terpidana mati kasus narkoba, Merry Utami. 

TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Warga Desa Bogorejo, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jatim, siap meneima jenazah terpidana mati Cahyawati alias Mery Utami (49) kasus kepemilikan kokain seberat 1,1 kilogram yang akan di eksekusi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangani, bila nantinya dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.

"Warga di sini mengizinkan jenazah Mery Utami dimakamkan di pemakaman umum desa, pihak keluarga sudah datang meminta izin, saya sudah menyampaikan itu kepada jajaran lain dan warga, semua bisa menerima dan mengizinkan,"kata Kepala Desa Bogorejo Dyah Susilowati kepada Surya, Kamis (28/7/2016).

Dikatakan Diah, sesuai keterangan Devi, anak terpidana mati Mery Utami, keluarganya di Kartosuro, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah takut kalau warga di kampungnya menolak bila jenazah Mery dimakamkan di kampung halamannya.

Keluarga Mery di Sukoharjo malah minta, jenazah Ibu dua anak ini dimakamkan di Nusa Kambangan saja.

Meski Desa Bogorejo, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan mau menerima jenazah Mery dimakamkan di TPU desanya.

Namun persiapan itu belum terlihat dilakukan pihak desa yang lokasinya tidak jauh dari Balai Desa Bogorejo.

Sebelum ini, Kepala Desa Bogorejo, tidak bisa memutuskan menerima atau tidak bila jenazah Mery dimakamkan didesanya.

BERITA TERKAIT

Tapi setelah kedatangan keluarga Mery Utami dan tokoh masyarakat desa setempat, desa bisa menerima TKI di Taiwan ini.

"Jika sudah ada kabar, kami siap menggali liang lahat. Karena sampai hari ini belum ada kabar dari keluarga kapan eksekusi dilaksanakan, ya kita menunggu saja,"kata Kades Dyah kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).

Diungkapkan Dyah, Mery Utami menikah dengan Juniato warga Desa Bogorejo dan mempunyai dua orang anak.

Namun, anak sulung pasangan Mery dan Juniato meninggal dunia, tinggal Devi seorang. Pasangan ini kemudian bercerai, dan Mery nekad menjadi TKI di Taiwan.

Mery sudah tiga kali menjalani kontrak kerja ke Taiwan, dan kepulangannya ke Indonesia yang ketiga kalinya, Oktober 2001 lalu, Mery ditangkap di Bandara Cengkareng Soekarno - Hatta, karena kedapatan membawa heroin sebanyak 1,1 kilogram.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas