Bahasa Daerah Reta di Kabupaten Alor, NTT Nyaris Punah
Salah satu bahasa daerah di Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni Reta nyaris punah.
Editor: Sugiyarto
Laporan wartawan Pos Kupang, John Taena
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Salah satu bahasa daerah di Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni Reta nyaris punah. Para penutur bahasa daerah tersebut tidak mencapai 500 orang lagi.
Satu di antara penyebab makin sedikitnya penurut bahasa tersebut karena generasi muda setempat lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dan tidak ada langkah- langkah penyelamatan.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT, Valentina Lovina Tanate mengemukakan hal tersebut di Kupang, Jumat (29/7/2016).
"Di Alor sudah ada bahasa daerah yang punah karena penuturnya tinggal sedikit dan mereka rata-rata sudah berusia lanjut," kata Valentina Lovina Tanate.
Guna menyelamatkan bahasa daerah tersebut, lanjut Valentina, kantor bahasa yang dipimpinnya segera melakukan pendokumentasian.
Pada bagian lain penjelasannya, Valentina menyebutkan Marapu dari bahasa Kambera, Sumba Timur, dan dureng dari Manggarai, adalah contoh kosa kata bahasa daerah yang diserap ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
"Sekarang ini kami sedang mengumpulkan dan menerjemahkan 1.000 kosa kata bahasa daerah yang sudah harus segera dikirim ke pusat dalam waktu dekat," ujarnya.
Valentina Tanate menjelaskan, selain bertugas melindungi, kantor bahasa harus mengumpulkan dan menerjemahkan 1.000 kosa kata bahasa daerah. Tujuannya untuk memperkaya Kamus Besar Bahasa Indonesia. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.