Kegiatan Belajar Mengajar di Pribadi Bilingual School Berlangsung Normal
Ketua Pembina Yayasan Pribadi Bandung, Husein Adiwisastra, menjamin kegiatan belajar dan mengajar di Pribadi Bilingual School berlangsung normal.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Ketua Pembina Yayasan Pribadi Bandung, Husein Adiwisastra, menjamin kegiatan belajar dan mengajar di Pribadi Bilingual School berlangsung normal.
Pemerintah Turki belum lama melayangkan tudingan negatif terhadap sejumlah dan universitas di Indonesia yang menjalin kerjasama dengan Fethullah Gulen. Pemerintah Turki menilai tindakan Gulen masuk dalam kategori terorisme.
“Kami wajib beryukur sekolah berjalan normal, apalagi ada jaminan dari Pemerintah Indonesia,” ujar Husein ketika berbincang dengan media di Gedung Sekolah Pribadi Bilingual Bandung, Senin (1/8/2016).
Husein mengatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menyatakan tidak ada alasan menutup sekolah-sekolah yang dituding berafiliasi dengan Organisasi Teroris Gulen atau FETO.
Selain itu Menteri Muhadjir Effendy menyatakan sekolah-sekolah yang dituding itu tidak berkaitan dengan lembaga yang dianggap bermasalah dengan Pemerintah Turki.
“Sejak 2015 sekolah kami sudah beridiri sendiri. Guru-guru yang dari Turki sudah tidak dalam naungan Pasiad, tetapi atas nama pribadi bekerjasama dengan yayasan sekolah sesuai prosedur izin sebagai pekerja asing,” beber Husein.
Husein menegaskan tudingan Pemerintah Turki melalui Kedutaan Besar Turki di Indonesia itu merupakan fitnah tidak berdasar. Ia menyebut tuduhan tersebut kebohongan belaka.
“Sebetulnya tidak hanya sekolah di Indonesia yang diminta Pemerintah Turki untuk ditutup. Di Nigeria juga ada, tapi pemerintah mereka juga tidak mau memenuhi permintaan Pemerintah Turki tersebut,” kata Husein.