Awalnya Hanya Membantu Anak Cacat, Kini Usaha Pembuatan Kaki Palsu Taufiq Berkembang Pesat
Umumnya masyarakat Kabupaten Tuban lebih memilih menjadi pegawai negeri sipil (PNS) daripada menciptakan lapangan usaha sendiri.
Editor: Sugiyarto
Saat ditemui di rumah usahanya di Jalan Sunan Kudus gang 2/11 Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban, Kamis (4/8/2016), alumnus SMA Negeri 2 Tuban itu menceritakan awal mula membuka usahanya.
Ia memulai dari membuatkan kaki palsu untuk anak-anak yang tidak memiliki kaki di Panti Cacat Tubuh di Bangilan, Pasuruan.
Di sana anak-anak yang tidak memiliki kaki jumlahnya banyak karena mereka datang dan pergi.
Di panti tersebut, anak-anak berkebutuhan khusus berlatih ketrampilan.
Taufiq yang kala itu masih menjadi pegawai honorer dinsos merasa prihatin dengan kondisi mereka. Dari situ, hatinya terbesit niat membuatkan kaki palsu untuk mereka.
“Saya mencoba membuat kaki palsu dari bekal saya kuliah dulu untuk mereka. Saya merasa kasihan saja. Ada anak tak punya kaki belajar perbengkelan. Dia harus bolak balik (mengambil alat), susah kan kalau tidak punya kaki,” ungkap Taufiq.
Taufiq lalu menyisihkan uang gaji bulanannya untuk membeli bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kaki palsu.
Setelah kaki palsu itu jadi, ia memberikannya kepada anak-anak yang membutuhkannya secara gratis. Lambat laun, nama Taufiq dikenal oleh orang di luar panti tersebut.
Pesanan dari luar pun mulai berdatangan. Kenalan dengan para dokter di Pasuruan membuat pesanan kaki palsunya mulai bertambah.
Keuntungan dari menjual kaki palsu kepada orang di luar panti digunakan membuat kaki palsu untuk anak-anak di panti.
Pengalaman mulai mengubah arah hidup Taufiq. Ia memutuskan keluar dari dinsos.
Taufiq kemudian pulang ke kampung halamannya di Tuban dan membuka usahanya kai palsu. K
ini, ada tiga produk yang diproduksi Taufiq, yakni, kaki palsu, tangan palsu, dan penyangga tulang belakang.
“Sampai saat ini saya berusaha memberi kaki palsu kepada anak-anak di sana dan orang-orang kurang mampu yang membutuhkan," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.