Sang Pembunuh Adik Kandung Ternyata Sering Mengancam Keluarganya saat Sedang Mabuk
Despi ditikam pisau di punggung kanan belakang, hingga tewas bersimbah darah di depan rumah orangtuanya di Dusun Liantahon, Desa Kokowahor.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Pos Kupang, Aris Ninu
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Efarius Despiranto alias Despi (37), warga Dusun Hubing Kloang, Desa Teka Iku, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka dibunuh kakak kandungnya Ardianus Nong Vixan alias Tixan alias Gimbal, Rabu (3/8/2016) malam pukul 22.30 Wita.
Despi ditikam pisau di punggung kanan belakang, hingga tewas bersimbah darah di depan rumah orangtuanya di Dusun Liantahon, Desa Kokowahor, Kecamatan Kangae.
Korban yang hendak pulang ke rumahnya di Hubing Kloang dicegat sang kakak, lalu ditikam dari belakang ketika korban sedang berada di atas sepeda motor Supra Fit.
Usai menikam sang adik, pelaku yang dalam keadaan mabuk berat kabur. Keluarga pun melapor ke Polsek Kewapante dan Polres Sikka.
Sang pelaku, Ardianus Nong Vixan alias Tixan alias Gimbal selama ini berprofesi sebagai sopir ekspedisi jalan darat (eks janda) di Kota Maumere.
"Pelaku sering buat onar dan mengancam orangtuanya serta adik-adiknya kalau sedang mabuk moke (miras)," kata Kepala Desa Kokowahor, Martinus Martini di RSUD Maumere, Kamis (4/8/2016) dini hari.
Martin menjelaskan, pelaku membawa truk besar dari Maumere ke Jawa.
Selama ini pelaku dan keluarganya tinggal bersama orangtuanya di Dusun Liantahon, Desa Kokowahor, Kecamatan Kangae.
Pelaku selama ini sering buat onar kalau sudah mengonsumsi moke alias miras.
Martin menjelaskan, pelaku beristri wanita asal Pulau Jawa karena selama ini ia membawa truk besar dari Maumere ke Jawa.