Satu Kelas SMP Negeri di Tebing Tinggi Mencapai 50 Siswa
Sekolah negeri di Tebing Tinggi menerima banyak siswa siluman, akibatnya terjadi penambahan kelas yang menyalahi aturan.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Royandi Hutasoit
TRIBUN-MEDAN.COM, TEBING TINGGI - Selama unjuk rasa, kelompok guru sekolah swasta di Tebing Tinggi membeberkan data-data, di antaranya banyak siswa siluman diterima di sekolah negeri. Akibatnya ruang kelas bertambah untuk menampung mereka.
"Di SMP Negeri 1 Tebingtinggi satu kelas sudah 50 siswa, di SMP Negeri 9 satu kelas sudah 48 orang. Bukan cuma itu, jumlah kelas sudah tambah," ujar Parulian Sitohang, koordinator guru SMP swasta di Tebing Tinggi saat berunjukrasa di Kantor DPRD Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Kamis (4/8/2016).
Tidak hanya setingkat SMP, kata Parulian, di tingkat SMA juga terdapat siswa siluman yang mengakibatkan kelasnya juga membludak.
"Di SMA ada juga ada siswa silumannya. Siswa siluman ini juga membuat jumlah siswanya sudah 48 orang satu kelas seperti di SMK 2 Negeri Tebing Tinggi, padahal aturannya hanya boleh 40 siswa per kelas," imbuh dia.
"Di SMA Negeri 1 Tebing Tinggi juga ada, jumlah kelasnya sudah 12 kelas. Padahal cuma bisa 9 kelas saja," sambung Parulian.
Ia menuturkan guru-guru yang mengajar di sekolah-sekolah negeri di Tebing Tinggi juga menyampaikan kepadanya, mereka sudah muak adanya siswa-siswa siluman ini.
"Aksi kami ini didukung guru-guru sekolah negeri. Mereka menyampaikan sudah muak mengajar di kelas karena banyaknya siswa di setiap kelasnya," tutur dia.
Tribun Medan berusaha mendatangi Kepala Dinas Pendidikan Tebing Tinggi, Pardamean Siregar, ke kantornya tapi tak ada menurut pegawai. Dua nomor ponselnya tak aktif saat dihubungi.
