Kelian Adat di Bali Tewas Usai Berhubungan Badan dengan Selingkuhannya
I Nyoman P yang berstatus sebagai kelian adat itu meninggal usai berhubungan badan dengan selingkuhannya, Ni Luh D.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, NEGARA - Kasus perselingkuhan alias memitra di Bali tak lagi mengenal usia dan status sosial. Bahkan kakek-kakek pun melakukan kencan sampai ke hotel.
Nahas, si kakek I Nyoman P (51) yang berstatus sebagai kelian adat itu meninggal usai berhubungan badan dengan selingkuhannya, Ni Luh D, yang usianya juga sudah berkepala lima.
Kasus ini terjadi di hotel melati Sila Asih, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Jumat (5/8/2016) siang.
Nyoman P yang menjadi kelian adat di salah satu banjar di Desa Tegal Badeng Barat itu tersungkur di kamar mandi hotel.
Kesedihan mendalam pun diperlihatkan Ni Luh setelah mengetahui pria idaman lainnya (PIL) tiba-tiba meninggal setelah sempat berhubungan badan dengannya di kamar hotel tersebut.
Wanita berusia 51 tahun menangis terisak. Badannya pun lemas.
Sembari bersandar dengan dua Polwan Polres Jembrana, Ni Luh yang memiliki suami dan anak ini memulai cerita pertemuannya dengan Nyoman P yang juga memiliki istri, anak, bahkan cucu itu.
Awalnya, Ni Luh yang asal Banjar Katulampa, Desa Manistutu, Kecamatan Negara, ini telah mengenal Nyoman P lantaran beberapa tahun lalu memperistri wanita yang merupakan tetangganya.
Kedua orang tua ini kemudian menjalin asmara terlarang.
"Jalin hubungannya baru tiga bulan, janjian lewat Hp saja. Tadi (kemarin) sepakat janjian ketemu di hotel pukul 14.00 wita," ujar Ni Luh mengawali cerita kepada Tribun Bali (Tribunnews.com Network).
Dengan mengendarai sepeda motor masing-masing, keduanya kemudian check in di kamar hotel nomor enam dengan biaya short time senilai Rp 30 ribu.
Ni Luh mengaku jika mereka sempat melakukan hubungan badan layaknya suami istri dengan Nyoman P sekitar lima menit lamanya.
Setelahnya, Nyoman P ke kamar mandi dan mengaku hendak mandi.
Tak lama berselang, dari dalam kamar mandi terdengar suara benda terjatuh.
Ni Luh mengira gayung yang jatuh.
Lantaran tak menaruh kecurigaan, Ni Luh kemudian memilih menunggu PIL-nya tersebut keluar dari kamar mandi dan dikira akan melanjutkan kencan mereka.
Sekitar 10 menit lamanya tak keluar suara, Ni Luh yang mulai curiga kemudian masuk ke dalam kamar mandi yang pintunya tak dikunci tersebut.
Alangkah kagetnya saat wanita lingsir ini mendapati jika Nyoman P tersungkur dengan posisi tubuh miring dan telah tak bernyawa sekitar pukul 14.30 Wita.
"Gedubrak. Begitu bunyinya. Saya kira gayung yang jatuh karena tadinya dia bilang mau mandi dulu. Tapi saat masuk dia sudah tergeletak di lantai kamar mandi," kata Ni Luh.
Ternyata ini bukan kali pertama pasangan lingsir tersebut check in di hotel.
"Dari pertama menjalin hubungan, sudah tiga kali begituan dan ini yang keempat. Tapi tidak sampai seperti ini. Dia juga tidak pernah minum obat-obatan sebelumnya," tandas Ni Luh sembari mengusap air mata yang membasahi bajunya.