Sumur Warga Dua Kelurahan Menghitam Akibat Tercemar Limbah Pabrik Teh
Warga memprotes pabrik teh di Kelurahan Setono, Pekalongan Timur, karena mencemarkan sumur-sumur mereka.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Warga Kelurahan Setono, Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, mengeluhkan pencemaran akibat pengolahan teh dari pabrik yang berada di lingkungannya.
Warga mulai merasakan limbah pabrik mencemari air sumur, udara hasil pembuangan pabrik hingga suara bising. Mereka sempat mendatangi pabrik untuk mencari penyelesaian, namun belum direspon.
Ketua RT 02/RW 13 Kelurahan Setono, Aris (40), menuturkan permasalahan limbah yang dirasakan warga sebenarnya sudah lama terjadi.
"Akhirnya saat kami beri pengertian warga mulai tergugah dan sadar bahwa ini bahaya karena sudah mencemari sumur. Makanya sekarang kami berani bersuara," kata Aris, Jumat (5/8/2016).
Limbah cair pabrik mencemari hampir seluruh sumur warga di pinggir sungai. Sejak pabrik berdiri sekitar lima tahun lalu, sumur warga sudah mulai tercemar.
"Kami khawatir nanti mencemari Pamsimas juga karena juga menggunakan air tanah. Kalau sudah seperti itu warga susah," beber Aris.
Dia berharap pabrik memberikan kompensasi kepada warga dengan menyediakan air bersih. "Kami menuntut bukan materil tapi perbaikan lingkungan saja yang sudah disebabkan pencemaran ini," jelas dia.
Pencemaran sumur itu terjadi di dua kelurahan yakni RT 02 RW 6 Kelurahan Noyontaansari dan RT 02 RW 13 Kelurahan Setono. Sudah tiga bulan terakhir air sumur berubah menjadi hitam dan berbau.