Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolres Berau dan Para Kepala Dinas Buktikan Bakso dari Daging Kucing Hanya Isu

Beredarnya informasi pedagang pentolan bakso yang menggunakan daging kucing membuat masyarakat Berau menjadi resah.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kapolres Berau dan Para Kepala Dinas Buktikan Bakso dari Daging Kucing Hanya Isu
Tribun Kaltim/Geafry Necolsen
Sejumlah instansi turun tangan untuk meredam keresahan masyarakat. Kapolres Berau, AKBP Handoko, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gazali, serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, Totoh Hermanto menggelar kampanye makan pentol bakso bersama, Selasa (9/8/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Beredarnya informasi pedagang pentolan bakso yang menggunakan daging kucing sebagai bahan baku panganan yang digemari semua usia itu, membuat masyarakat Berau menjadi resah.

Informasi yang beredar melalui media sosial dan media lokal ini pun akhirnya berdampak kepada para pedagang kecil yang menjual panganan jenis ini.

Sejak isu itu berembus, omset pedagang pentol bakso menurun drastis.

Kahirul salah seorang pedagang gorengan, termasuk pentol goreng mengaku, dagangan jenis pentol goreng menurun drastis.

"Untungnya saya tidak hanya jualan pentol, ada tempe goreng, tahu goreng, nugget dan minuman. Kalau saya cuma jualan pentol, mungkin saya sudah rugi," ujar Khairul kepada Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network).

Padahal menurut Khairul, awalnya isu pentol yang terbuat dari daging kucing ini hanya dilontarkan kepada pedagang pentol bakar yang setiap sore mangkal di Tepian Teratai, Jalan Pulau Derawan.

"Awalnya cuma pentol bakar yang diisukan dibuat dari daging kucing, tapi lama-lama merembet ke penjual pentol rebus dan pentol goreng," ungkapnya.

BERITA REKOMENDASI

Pengakuan yang sama juga dilontarkan oleh Nasir, pedagang pentol bakar yang selama ini diisukan menjual pentol daging kucing.

Menurutnya, isu tersebut membuat omset usahanya menurun. Namun Nasir enggan bergeming meski diisukan secara negatif.

"Saya tetap jualan, kalau saya enggak jualan nanti malah orang mengira kalau saya benar-benar pakai daging kucing," tegasnya.

Nasir pun mempersilakan siapa saja yang hendak membuktikan isu tersebut.

"Saya masih jualan, jadi silakan buktikan sendiri. Apakah saya pakai daging kucing atau tidak," ujarnya.


Tidak hanya pedagang yang dibuat resah, namun juga masyarakat yang gemar mengonsumsi makanan jenis ini.

Kondisi itu membuat sejumlah instansi turun tangan untuk meredam keresahan masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas