Empat Anggota Geng Motor Satu Darah Pembuat Onar di Kuta Diduga Kabur Lewat Gilimanuk
Pihak Imigrasi tidak bisa melakukan pengawasan pada beberapa pelabuhan di wilayah Bali karena tidak memiliki tempat pemeriksaan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Polresta Denpasar memberi perhatian khusus kepada empat orang anggota Geng Motor Satu Darah agar kasus bentrokan dan pengerusakan di Diskotik Pyramid, Kuta, Badung, Bali bisa terungkap.
Namun, keempat pentolan yang diduga membuat keonaran itu belum berhasil terdeteksi.
Seorang pejabat Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Bali, Prastito kepada Tribun Bali (Tribunnews.com Network) mengatakan, pihaknya tidak dapat menjamin keempat warga negara asal Belanda itu masih berada di wilayah Bali.
"Bisa saja mereka kabur lewat Gilimanuk," kata Prastito di Kantor Kanwil Kemenkumham Bali, Rabu (10/8/2016).
Ia mengatakan, pihaknya tidak bisa melakukan pengawasan pada beberapa pelabuhan di wilayah Bali karena tidak memiliki tempat pemeriksaan.
"Bisa saja mereka lewat Gilimanuk kemudian berangkat ke luar negeri melalui Cengkareng (Bandara)," ungkapnya.
Prastito menuturkan, dugaan-dugaan itu bisa saja terjadi karena belum ada status pencekalan terhadap keempat orang tersebut.
Terkait kedatangan Geng ‘Satu Darah’ untuk menggelar acara di Bali, Prastito mengatakan pihaknya tidak mempunyai hak melarang seseorang ke Indonesia jika tidak ada permintaan dari negara bersangkutan atau instansi tertentu.
"Mereka (Geng ‘Satu Darah’) semua sejauh pengetahuan kami bersih sehingga bisa masuk ke Indonesia," jelas Prastito.
Pihaknya tetap melakukan kesiapsiagaan untuk mengawasi keempat pentolan Geng ‘Satu Darah’ sesuai permintaan pihak kepolisian.
"Kita akan tetap mengawasi dan siaga," kata Prastito.
Sebelumnya, Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo, menyatakan telah mengatensi empat orang anggota Geng Motor Satu Darah agar kasus bentrokan dan pengerusakan di Diskotik Pyramid, Kuta, Badung, Bali bisa terungkap.
Keempat orang ini merupakan warga negara asal Belanda dan anggota Geng Satu Darah.
"Keempatnya ini asal Belanda, dan kami sudah mengantongi nama-namanya," tuturnya.
Polisi juga telah memeriksa tiga saksi dari manajemen Pyramid, seorang satpam, serta satu anggota Geng Satu Darah asal Indonesia.
"Dari pihak ketua perkumpulan ini sudah kita panggil. Itu koordinator yang ada di sini (Bali), juga sudah kita mintai keterangan untuk menjamin saksi yang juga anggotanya tidak ke luar dari Bali," katanya.
Hanya saja dikatakan Hadi, beberapa anggota Satu Darah dari Jakarta ataupun Belanda sudah meninggalkan Pulau Bali.
"Hanya tersisa empat saksi yang asal Belanda ini saja ada di Bali," ucap Hadi.
Pihaknya cukup kesulitan mengungkap kasus ini lantaran yang terlibat merupakan warga negara asing. Usai kejadian, terduga pelaku langsung meninggalkan hotel tempatnya menginap.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.