Didepak Manor Racing, Ayah Rio Haryanto Pusing dan Mau Pingsan
Ayah pebalap muda Rio Haryanto ingin pingsan begitu mengetahui kabar anaknya didepak Manor Racing dari ajang adu balap bergengsi Formula Satu.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Junianto
TRIBUNSOLO.COM - Ayah pebalap muda Rio Haryanto ingin pingsan begitu mengetahui kabar anaknya didepak Manor Racing dari ajang adu balap bergengsi Formula Satu.
Ayah Rio sangat kecewa terhadap keputusan Manor Racing yang memutus kontrak Rio dan mengganti posisi Rio di tim Manor Racing dengan pebalap lain.
"Rasanya klenger (kelengar alias pingsan, red)," kata ayah Rio, Sinyo Haryanto, Rabu (10/8/2016).
Sinyo di Solo kini dikenal sebagai pengusaha buku tulis, yakni pemilik pabrik buku tulis Kiky. Dahulu dia juga dikenal sebagai pebalap.Sinyo mengaku tak bisa banyak berkomentar karena merasa sangat kecewa.
"Pusing," ujar Sinyo. "Selama ini kami sudah habis-habisan," kata dia.
Sinyo kemudian menyerahkan ponselnya kepada sang istri, Ny Indah Pennywati. "Biar mamanya Rio saja yang berkomentar, saya mumet," ujar dia.
Ibunda Rio kepada TribunSolo.com pun menyatakan sangat kecewa. "Tentu saja saya kecewa," ujarnya.
Namun ia pun mengaku maklum mengapa hal itu terjadi. "Karena kita tak bisa memenuhi kewajiban," kata Ny Indah Pennywati. Setelah itu ia mengakhiri wawancara, dan menutup ponsel.
Manor Racing resmi menunjuk pebalap baru menggantikan Rio, dia adalah Esteban Ocon yang baru berusia 19 tahun. Penunjukan Ocon telah dikonfirmasi Manor melalui pernyataan di laman resminya kemarin.
"Manor Racing telah meneken Esteban Ocon untuk balapan mendampingi Pascal Wehrlein di sisa sembilan ronde di Kejuaraan Dunia Formula 1 FIA 2016," tulis pernyataan tersebut.
Ocon akan melakukan debutnya di Grand Prix Belgia pada 28 Agustus mendatang. Sebelumnya, Ocon adalah pebalap cadangan untuk tim Renault Sport Formula One.
Ocon menggantikan Rio karena pebalap asal Solo itu dianggap tidak mampu memenuhi kewajibannya yang tertulis dalam kontraknya bersama Manor. Rio tidak berhasil melunasi sisa tunggakan dana kepada Manor. Sisa tunggakan dana itu sebesar 7 juta euro atau setara Rp 101 miliar.