Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serapan Beras Lokal Nusa Tenggara Timur Jauh dari Target

hasil produksi petani adalah soal Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang cenderung rendah dan tidak sesuai harga pasar

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Serapan Beras Lokal Nusa Tenggara Timur Jauh dari Target
Patheos
Ilustrasi beras 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Yeni Rachmawati

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Serapan beras dari petani lokal di kabupaten/kota NTT masih terus dilakukan.

Hanya saja beras lokal yang dibeli melalui Bulog Divre NTT tahun ini baru dapat diperoleh dari Kabupaten Bajawa, Ruteng, Labuan Bajo, Waingapu, Waikabubak dan Kota Kupang sekitar 5.600 ton.

Kepala Seksi Umum Humas dan Teknologi Informasi Perum Bulog Divre NTT, Zulkarnain, ketika ditemui di ruang kerjanya, mengatakan, sebelumnya Bulog menyerap beras lokal kabupaten Rote.

Tapi tahun ini beras dari Rote kosong. Target pengadaan produksi padi memang kurang tahun ini.

Tahun ini untuk NTT ditargetkan 15.000 ton namun baru terserap 5.600 ton.

Ia menambahkan, tak bisa dipungkiri kendala lain membeli hasil produksi petani adalah soal Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang cenderung rendah.

BERITA REKOMENDASI

Harga pemerintah tersebut, kenyataannya tidak sesuai dengan harga pasar.

Dibandingkan harga produksi petani, petani juga keberatan dengan harga yang ditetapkan pemerintah.

"Memang HPP terhadap beras ini harus dikoreksi. Harga pembelian dari Bulog untuk produksi padi Rp 7.300 per kilogram. Memang berat bagi petani, lebih banyak petani memilih menjual sendiri atau menjual pada pengumpul," tuturnya.

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas