Pulang Sekolah Siswa Kelas 2 SD Ini Minta Pindah Sekolah, Ngaku Dicabuli Gurunya
Ketika murid lainnya sudah keluar kelas, MS menahan Bunga di dalam kelas. Saat suasana sepi itulah MS berbuat tak senonoh.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Muhlisin
TRIBUNNEWS.COM, BANGKO - Diduga karena dicabuli wali kelasnya, Bunga (bukan nama sebenarnya) merengek minta pindah sekolah. Ia tak mau lagi belajar di sekolahnya.
Kejadian ini dialami bocah perempuan kelas II SD per 3 Agustus lalu. Terduga pelakunya adalah MS. Oknum guru SD di bilangan Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Kasus ini tengah ditangani oleh polisi.
Informasi yang terhimpun, kejadiannya usai belajar mengajar. Saat waktu pulang tiba, murid-murid mengantre menyalami MS. Oleh MS, Bunga disuruh mengantri paling akhir.
Ketika murid lainnya sudah keluar kelas, MS menahan Bunga di dalam kelas. Saat suasana sepi itulah MS berbuat tak senonoh.
Ia menarik korban dan menciumi bocah tujuh tahun tersebut.
Tak hanya itu. MS juga menggerayangi tubuh mungil Bunga. Hal ini membuat ia mejadi ketakutan.
Sehingga Bunga pun berteriak dan menangis serta kemudian pulang ke rumahnya dalam kondisi shock.
"Tiba di rumah ia (Bunga) mintaa pindah sekolah. Alasannya takut ketemu sama gurunya itu. Ia ngaku dicabuli sama wali kelasnya," ujar NB, ayah korban, Jumat (12/8/2016).
Tak terima atas perlakuan terhadap anaknya, NB melapor ke Polsek Tabir. Sementara kondisi anaknya hingga kini belum berani kembali masuk belajar di sekolahnya.
Sakitnya, NB dipanggil kepala sekolah untuk datang ke sekolah. Bukan pembelaan yang didapatkan. Bahkan ia dimarahi oleh kepala sekolah. Anaknya juga diminta keluar dari sekolah tersebut.
"Kepala sekolah tidak suka saya lapor polisi. Katanya kalau tidak mau ikut aturan sekolah silakan keluar. Ya karena anak saya juga dak berani lagi sekolah disitu, terpaksa saya pindahkan ke sekolah lain," ujar NB lagi.
Kapolsek Tabir, AKP Rizal, mengakui adanya laporan itu. Yakni laporan dugaan pelecehan seksual oleh oknum guru kepada muridnya. Rizal mengatakan kasus ini sedang didalami.
"Empat orang saksi yang suda kita mintai keterangan. Kami juga akan minta keterangan saksi ahli psikologi untuk melengkapi keterangan. Tidak menutup kemungkinan ada korban lain," ujar Rizal.(*)