TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sengaja mengarak para delegasi Festival Lintas Budaya Surabaya Cross Culture Folks and Art Festival 2016 dengan naik becak.

Sebanyak 345 peserta delegasi diajak berkeliling, yang kemudian memamerkan aksi masing-masing daerah di Bambu Runcing, Surabaya.

Tahun ini memang sedikti berbeda dibandingkan dengan tahun lalu, hal ini dikarenakan jumlah peserta lebih banyak didominasi dari mancanegara.

Bila peserta dalam negeri hanya berjumlah 158 orang saja, berbeda dengan jumlah peserta luar negeri mencapai 187 orang.

Para peserta ini diberangkatkan dengan menggunakan becak, dengan berpenampilan lengkap menggunakan pakaian khas masing-masing daerah.

Setelah dibuka oleh Risma, para delegasi kemudian berkeliling mulai dari Taman Bungkul hingga Patung Karapan Sapi, Jalan Basuki Rahmat, dengan menggunakan becak hingga di Tugu Bambu Runcing.

Di sana, para delegasi pun mulai unjuk kebolehan.

Di Tugu Bambu Runcing, Risma pun terlihat turut menari bersama para delegasi. Tawa riang, terlihat jelas dari wajah Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini.

"Aku kesel rek. Nari ping limo mau," katanya seusai menari bersama di Tugu Bambu Runcing.

Kenapa memilih Tugu Bambu Runcing sebagai tempat perform bagi para delegasi, Risma pun menjelaskan bahwa di monumen Tugu Bambu Runcing merupakan salah satu simbol Surabaya. Di mana, monumen itu kental dengan nuansa perjuangan.

Tidak hanya itu, festival lintas budaya ini, digelar juga dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke -71.

Tidak hanya itu, nantinya para delegasi juga akan diajak oleh Risma untuk mengikuti upacara Kemerdekaan 17 Agustus.

"Kami akan mengajak mereka ke upacara 17 Agustus. Kami ingin menunjukkan, bahwa Surabaya kota yang terbuka, kita bisa tunjukkan bahwa kota Surabaya merupakan kota yang ramah sehingga mereka senang berada disini," ujarnya.

Adapun dari jumlah 345 peserta, berasal dari beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS), Polandia, Estonia, Rumania, Tiongkok, dan Korea Selatan.