Gara-gara Hal Sepele, Ibu Asuh Aniaya Balitanya Hingga Tewas
Gara-gara keponakannya yang masih balita muntah saat disuapi, Paini tega membenturkan kepalanya ke kursi kecil.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, David Yohanes
SURYAMALANG.COM, DAMPIT - Paini tega menganiaya hingga tewas keponakannya, Anggraeni Wulandari, balita asal Dusun Sawur, Desa Sukono, Dampit, Kabupaten Malang.
Pengakuan Paini sekaligus orangtua angkat itu mengaku geram ketika, Jumat (12/8/2016) pagi, ia menyuapi Anggraeni di dapur. Tiba-tiba Anggraeni muntah. Paini menganggap keponakannya itu tidak sopan.
"Namanya anak-anak, dia kan tidak mengerti. Dia muntah begitu saja saat disuapi," ujar Kanit Reskrim Polsek Dampit, Aiptu Soleh Mas'udi, Minggu (14/8/2016).
Lantaran kesal, Paini mendorong kepala keponakannya. Tubuh Anggraeni jatuh ke belakang. Nahas, kepalanya membentur dingklik (kursi kecil, red).
“Waktu itu pelaku sempat panik, dan menggendong korban. Tapi kondisinya semakin parah,” tambah Soleh.
Mulut Anggraeni keluar busa, sementara kepalanya membengkak. Nyawa balita malang ini tidak terselamatkan saat dibawa ke Puskesmas.
Selain luka di kepala yang menyebabkan kematian, ternyata banyak bekas luka lebam yang diperkirakan sudah lama. Penyidik menduga Paini sering menyakiti fisik Anggraeni.
“Misalnya ada bekas cubitan di bagian paha. Itu jelas luka lama. Jadi dugaan kami, sebelum kejadian kemarin, korban sudah sering mendapat kekerasan fisik,” tegas Soleh.
Penyidik menetapkan Paini sebagai tersangka. Minggu (14/8/2016), Paini dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.