Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penerima Beasiswa Ini Menangis di Pelukan Bupati Banyuwangi

Di rumah yang memiliki satu kamar itu, ditinggali lima orang. Selain Imam tinggal ayah dan ibunya, serta dua adik kandungnya.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Penerima Beasiswa Ini Menangis di Pelukan Bupati Banyuwangi
SURYA/HAORRAHMAN
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas saat mengunjungi rumah Imam Hambali 

TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Imam Hambali, mahasiswa IAIN Jember menangis di pelukan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Rabu (17/8/2016).

Di hari ulang tahun Kemerdekaan RI ke-71, Anas mengunjungi rumahnya di Dusun Balak Kidul, Desa Balak, Kecamatan Songgon Banyuwangi.

Untuk mengunjungi rumah Imam, harus menempuh perjalanan sekitar satu jam dari Kota Banyuwangi. Rumah Imam terbuat dari bilik bambu dan beralaskan tanah.

Di rumah yang memiliki satu kamar itu, ditinggali lima orang. Selain Imam tinggal ayah dan ibunya, serta dua adik kandungnya.

Anas yang masih mengenakan seragam karena baru saja mengikuti Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI, beserta istri, Ipuk Fiestiandani duduk di ruang tamu yang sederhana bersama Imam dan kedua orantuanya.

Anas berkunjung ke rumah Imam, untuk mengetahui kondisi keluarganya. Juga ingin menanyakan kehidupan Imam selama kuliah di Jember.

Berita Rekomendasi

Imam merupakan penerima Beasiswa Banyuwangi Cerdas, 2014 lalu. Mahasiswa berusia 23 tahun tersebut menceritakan, awalnya sempat putus sekolah usai lulus dari MTS (Madrasah Tsanawiyah)‎.

"Saya sempat satu tahun tidak melanjutkan sekolah usai lulus MTS," kata anak kandung pasangan Sugiono dan Barobah itu.

Ini karena orangtuanya yang hanya pekerja serabutan, tak memiliki biaya untuk sekolah. Namun akhirnya, setelah satu tahun menganggur, anak pertama dari dua bersaudara itu tanpa sepengetahuan orangtuanya, dia melanjutkan sekolah di MA (Madrasah Aliyah).

"Saat itu saya dibantu oleh pengasuh pondok untuk melanjutkan sekolah," kata Imam.

Imam sekolah sambil membantu mengajar di pondok. Lulus MA, Imam sempat kuliah di Ibrahimy Genteng, Banyuwangi. Namun karena kembali keterbatasan biaya, Imam akhirnya berhenti.

"Waktu itu saya hanya bayar Rp 300.000, dan akhirnya berhenti," kata Imam.

Tidak berapa lama, Imam mendapat informasi dari gurunya di MA, ada program Beasiswa Banyuwangi Cerdas. Imam pun mencoba mendaftar dan mengikuti semua proses seleksi.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas