Jembatan Penghubung Selesai Dibangun, Warga Pulau Gili Barat Ramai-ramai Beli Motor
Setelah terbentang jalan dari beton di atas laut yang menghubungkan Dusun Bangsal menuju Pulau Giri Barat, warga banyak membeli motor.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, M Taufik
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Penantian sekian puluh tahun warga Dusun Gili Barat, Desa Dekat Agung, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik, memiliki jembatan permanen akhirnya terealisasi.
Jembatan yang terbuat dari cor dan pondasinya dari tumpukan batu itu menghubungkan Pulau kecil di Bawean dengan daerah lainnya. Jembatan ini selesai dibangun Lebaran Idul Fitri 2016.
Jembatan yang mencapai panjang sekitar 645 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 3 meter, ini membelah laut dari Dusun Bangsal atau daratan Pulau Bawean menuju Pulau Gili Barat. Jembatan ini diresmikan Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim, Kamis (18/8/2016).
"Ini yang ditunggu-tunggu warga sejak berpuluh-puluh tahun. Kami sangat bersyukur, akhirnya punya jalan yang bisa dilewati kendaraan," ujar Iwan, warga Gili Barat di sela acara peresmian.
Selama ini warga Gili Barat keluar dan masuk ke wilayah menggunakan perahu. Ketika cuaca buruk, kampung mereka terisolir. Sekarang, mereka bisa keluar masuk leluasa melalui jalan tanpa terhambat cuaca.
"Dulu juga ada jembatan, tapi hanya terbuat dari bambu. Kemudian, warga berusaha memperbaikinya dengan mengganti menggunakan bongkahan-bongkahan batu," Sambung Iwan.
Jembatan dari bambu pernah ada sekitar 15 tahun lalu. Kemudian, saking inginnya punya jalan, ucap Iwan, warga berinisiatif urunan membuat jembatan dari batu, sekitar enam tahun lalu.
"Batu urunan dari warga, setiap warga wajib setor batu untuk 12 meter jalan. Pengerjaannya kerja bakti," lanjut dia.
Lantaran hanya bongkahan-bongkahan batu, jembatan cuma bisa dilewati dengan jalan kaki. Warga masih cenderung menggunakan perahu.
"Beberapa warga sudah punya motor, tapi tidak bisa membawa pulang. Hanya kunci kontaknya yang bisa kami bawa pulang, motornya dititipkan ke kampung seberang," timpal Ma'in, warga setempat.
Sampai akhirnya, ada anggaran dari pemerintah untuk membangun akses jalan menuju pulau Gili Barat. Proyek pengecoran dimulai hari kedua Ramadan kemarin. Warga pun bersedia gotong royong dalam proyek pembangunan tersebut.
"Karena Ramadan warga mengerjakannya setelah salat Tarawih, gotong royong. Kalau siang panas, dan warga sedang berpuasa," ungkap Zuhri, Kepala Desa Dekat Agung.
Menurut Zuhri, di Dusun Gili Barat terdapat 27 rumah yang dihuni 37 kepala keluarga dengan total 139 jiwa terdiri dari 75 laki-laki dan 64 perempuan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.