Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengaku Kenal Jenderal yang Bisa Bantu jadi Kowad, Gadis 17 Tahun Malah Diperkosa

Pelaku mengaku dia dekat dengan Jenderal Bintang Dua dan dia bisa membantu korban

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Mengaku Kenal Jenderal yang Bisa Bantu jadi Kowad, Gadis 17 Tahun Malah Diperkosa
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty
Mesak Salawane (54) tersangka persetubuhan terhadap anak dibawa umur saat menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Jumat (19/8/2016) 

TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Cita-cita NK (17), seorang remaja putri asal Hukuanakota, Kecamatan Inamosul, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, untuk menjadi anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) terhenti.

Korban diperkosa oleh Mesak Salawane (53) yang berjanji membantunya menjadi anggota Kowad setelah pelaku meminta izin dari orangtuanya untuk membawa korban ke Ambon untuk mengikuti seleksi Kowad sejak Juni lalu.

Namun tanpa disadari, pelaku malah punya niat lain dan mencabuli korban.

Peristiwa ini terbongkar setelah korban yang sudah tidak tahan lagi memilih kabur dan menceritakan kejadian yang dialaminya itu kepada saudaranya.

Pelaku akhirnya ditangkap polisi dan kini mendekam di balik jeruji besi.

Staf Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Iptu Nicolas Anakotta, mengungkapkan, kejadian itu bermula saat pelaku menemui orangtua korban di rumahnya di Hukuanakota.

Saat itu, pelaku menjanjikan akan mengurus korban hingga menjadi anggota Kowad.

Berita Rekomendasi

“Pelaku mengaku dia dekat dengan Jenderal Bintang Dua dan dia bisa membantu korban tembus menjadi anggota Kowad,” ujar Anakotta, Jumat (19/8/2016).

Lantaran percaya dengan omongan pelaku, orangtua korban mengizinkan anaknya itu pergi bersama pelaku ke Ambon.

Menurut Anakotta, sesampainya di Kota Ambon, korban lalu dibawa ke rumah keluarga pelaku di kawasan Kopertis, Karang Panjang.

“Saat itu pelaku kemudian meminta korban untuk dites kesehatannya. Pelaku lalu meminta korban melucuti semua pakaiannya, korban yang percaya hanya menuruti,” ucapnya.

Setelah itu, keesokan harinya, pelaku malah memperkosa korban. Terakhir, aksi pelaku terjadi pada tanggal 8 Agustus.

“Pelaku ini hanya mengantar korban sekali di Ajendam untuk pengurusan tapi itu pun tidak dilakukannya dan dia hanya berpura-pura telepon. Katanya menelepon jenderal,” ucapnya.

Pelaku ditangkap polisi di Desa Tihulale, Kecamatan Amalatu, tiga hari lalu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas