Menteri Agama Minta Kompetisi Sains Madrasah Diselenggarakan Tiap Tahun
peserta KSM tidak saja diikuti siswa madrasah termasuk MAN Insan Cendekia, akan tetapi juga diikuti oleh siswa sekolah.
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin dalam pidato sambutannya, menyampaikan lima pesan dan harapannya kepada peserta maupun tamu yang hadir dalam pembukaan Kompetisi Sains Madrasah ke -5 tahun 2016, di gedung PCC, Pontianak, Selasa (23/8/2016) siang.
Menag menyatakan, baik selaku pribadi maupun sebagai perwakilan pemerintah, ia mendukung penuh untuk diselenggarakannya KSM setiap tahun.
Digelaran kelima KSM kali ini, peserta KSM tidak saja diikuti siswa madrasah termasuk MAN Insan Cendekia, akan tetapi juga diikuti oleh siswa sekolah.
Kebijakan ini, sesuai dengan kesepakatan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Ini merupakan bukti nyata, bahwa siswa-siswi madrasah, siap bersaing dan berkompetisi secara fair dalam setiap lomba dan kompetisi, dengan siswa-siswi manapun," ungkapnya.
Kemajuan lembaga pendidikan madrasah, menurutnya saat ini sungguh sangat membanggakan.
Karena telah banyak siswa-siswi madrasah yang menorehkan prestasi yang membanggakan Bangsa Indonesia, di berbagai ajang kompetisi baik tingkat nasional, regional, maupun internasional.
Kekayaan alam yang berlimpah, tanpa didukung kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berintegritas, hanya akan menjadi beban persoalan kita.
Kekayaan kita memang tidak terbatas, namun ukuran maju tidaknya suatu bangsa, tidak lagi ditentukan oleh kepemilikan Sumber Daya Alam (SDA) saja.
"Tetapi yang lebih penting lagi adalah ketersediaan Human Capital (SDM) yang unggul dan berintegritas. Dalam konteks ini, Kompetisi Sains Madrasah tahun 2016 ini, dapat dijadikan sebagai momentum strategis penyiapan generasi emas ilmuwan dan cerdik cendikia, yang unggul paripurna dan siap menjadi pemimpin perubahan di masyarakat, yang bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara," jelasnya.
Lukman dalam kesempatan ini, menyampaikan pesan dan harapannya. Yakni, pertama penyelenggaraan KSM, benar-benar dapat mendorong terwujudnya generasi ilmuwan dan cerdik cendikia yang menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) serta Iman dan Taqwa (Imtaq) secara seimbang dan proporsional.
"Oleh karena itu, dalam KSM tahun ini tidak saja dikompetisikan soal-soal seperti matematika, biologi, kimia, fisika, ekonomi dan geografi saja.
Tetapi juga dilengkapi dengan materi pendidikan agama islam. Materi inilah yang menjadi pembeda dari kompetisi lainnya," ujarnya.