Wartawati Korban Pelecehan Oknum Paskhas TNI AU Berharap Pelaku Dipecat
''Saya hanya berharap, tegakkanlah keadilan itu. Saya minta pelaku-pelakunya itu dihukum sesuai perbuatannya,'' ungkap Adel.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Deli Erlina alias Adel (25), wartawati media online yang dilecehkan dan dianiaya oknum Paskhas TNI AU Lanud Soewondo meminta petinggi Mabes TNI AU memberikan sanksi tegas terhadap para pelakunya.
Adel meminta oknum TNI AU yang melecehkan dirinya agar dipecat.
"Saya hanya berharap, tegakkanlah keadilan itu. Saya minta pelaku-pelakunya itu dihukum sesuai perbuatannya," ungkap Adel, Selasa (23/8/2016).
Saat bertemu dengan Satgas Anti Kekerasan Dewan Pers, Adel sempat menyebutkan tiga nama oknum Paskhas TNI AU Lanud Soewondo yang menggerayangi dirinya. Kata Adel, ia masih mengingat betul wajah para pelaku.
"Yang saya tandai betul itu mereka-mereka yang melecehkan saya. Saya sempat lihat badge namanya," ungkap Adel dengan suara terbata-bata.
Setelah dilecehkan itu, Adel pun berusaha menyelamatkan diri. Adel kemudian pulang ke rumahnya di seputaran Karang Sari, Medan Polonia.
"Saya dijemput oleh adik saya. Disitu saya sudah enggak bisa apa-apa," kata Adel.
Diberitakan, DE alias A (25), wartawati media online di Medan ternyata turut menjadi korban kekejaman oknum Paskhas TNI AU Lanud Soewondo saat kericuhan pada Senin (15/8/2016) lalu di Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia.
Saat bertemu dengan Satgas Anti Kekerasan Dewan Pers, A pun menceritakan bagaimana dirinya dilecehkan.
"Awalnya saya ambil gambar dengan kamera di Jalan Teratai. Lalu datanglah segerombolan pasukan TNI AU itu," kata A yang saat ini masih terbaring lemah di Klinik Ervina Sembiring, Selasa (23/8/2016).
Saat pasukan TNI AU itu datang, A pun berusaha menghindar. Namun, A dikejar hingga terpojok di salah satu warung es kelapa di Jalan Teratai.
"Ketika saya terpojok, beberapa anggota TNI AU itu menggerayangi dada saya. Kemudian, perut kanan saya disodok dengan tongkat kayu,"ujarnya.
Tak hanya digerayangi, A yang tengah bertugas juga diancam akan dicucuk di bagian kemaluannya. Dengan kondisi ketakutan, A pun meminta pertolongan warga.
"Saya benar-benar dilecehkan waktu itu. Mereka bilang begini, kamu pulang saja, kalau tidak kami tusuk anu (kemaluan) mu nanti," ungkap A dengan kedua mata berkaca-kaca.(ray)