Gubernur Jateng dan Wagub DKI Main Ketoprak Bareng
Pementasan Ketoprak ini merupakan satu kegiatan HIMPUNI dalam menjunjung dan melestarikan budaya Indonesia.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG -- Alumni Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang tergabung dalam Perhimpunan Ikatan Alumni PTN se Indonesia (HIMPUNI) menyelenggarakan pagelaran seni Ketoprak Guyonan Campur Tokoh Adhi Budaya dengan tema 'Menyatukan Kembali Nusantara' di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Pasar Baru, Jakarta, Minggu, (21/8/2016).
Pementasan Ketoprak ini merupakan satu kegiatan HIMPUNI dalam menjunjung dan melestarikan budaya Indonesia.
Cerita diambil dari sejarah Nusantara yang saat itu terjadi ancaman perpecahan akibat pengaruh kekuasaan luar dan minimnya rasa persatuan diantara pemimpin-pemimpin wilayah.
"Cerita dari ketoprak ini dapat mengingatkan akan pentingnya semangat persatuan. Pementasan ini juga bukti akan bakti para alumni PTN dalam melestarikan budaya Indonesia," ungkap ketua panitia acara, Soelasno Lasmono, dalam rilis yang diterima Tribun Jateng, Selasa (23/8/2016).
Menurutnya, pagelaran ini berawal dari keprihatinan beberapa alumni PTN atas kondisi bangsa dan kompleksitas masalah sosial, ekonomi, serta politik.
Selain itu juga keprihatinan konflik yang ditunggangi kepentingan golongan maupun pribadi.
"Hal itu berpotensi akan timbulnya gangguan keamanan yang mengarah perpecahan dan juga keprihatinan atas lunturnya nilai-nilai luhur bangsa Indonsia," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, cerita ketoprak diambil dari cuplikan kisah Majapahit yang dapat menjadi inspirasi penting bagi Indonesia dalam menjawab tantangan saat ini.
Yaitu, intervensi dari negara-negara asing dan terorisme, serta berbagai persoalan lain negeri ini.
Cerita di ketoprak juga memberikan solusi tentang makna persatuan. Kisahnya juga memberikan semangat bagi seluruh elemen bangsa ini untuk tetap mengedepankan persatuan di tengah intervensi asing.
Para pemain ketoprak adalah para tokoh alumni yang saat ini berprofesi sebagai pejabat, tokoh masyarakat, pengusaha, dosen dan lain-lain.
"Mereka yang dulu saat mahasiswa merupakan aktivis yang banyak berkiprah di kegiatan kampus, kini kembali merindukan berkegiatan nonformal," imbuhnya.
Semangat dan kepedulian akan budaya bangsa, kata dia, yang mendorong mereka berkenan tampil dan melestarikan satu seni budaya bangsa.
80 orang yang tampil pada pagelaran ini, diantaranya Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng), Djarot Saiful Hidayat (Wakil Gubernur DKI Jakarta), Dwi Soetjipto (Direktur Utama PT Pertamina), Maryono (Dirut BTN).
Selain itu, ada Sirra Prayuna (Advokat Senior), Budiharto (Dirut PT Adhi Karya), Fauzi Bahar (Walikota Padang 2004-2009), Dwi Larso (Dosen ITB), Haiban Hadjid (Pengusaha) serta para alumni PTN lain.
"Pagelaran ini benar-benar berguna untuk membangun kesadaran persatuan sebagai satu Bangsa Indonesia. Pagelaran ini pun bertujuan untuk melestarikan budaya," kata sutradara, Aries Mukadi.
Menurutnya, dalam cerita ketoprak tersebut juga mengajarkan unsur persatuan dengan penghargaan terhadap eksistensi lokal.(*)