10.000 Trembesi Ditanam di Wilayah Joglosemar
Djarum Foundation terus konsisten melakukan aksi kepedulian terhadap lingkungan hidup yang diimplementasikan melalui Program Djarum Trees For Life (DT
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Djarum Foundation terus konsisten melakukan aksi kepedulian terhadap lingkungan hidup yang diimplementasikan melalui Program Djarum Trees For Life (DTFL).
Setelah sebelumnya melakukan penghijauan Jalur Pantura 1.350 KM Merak-Banyuwangi pada tahun 2015 serta penghijauan 296 KM Lingkar Pulau Madura, kali ini Djarum Trees For Life melakukan penghijauan di kawasan “Joglosemar” yang meliputi Semarang-Bawen-Lingkar Ambarawa-Magelang-Lingkar Jogja-Solo-Boyolali-Salatiga.
Program penanaman 10.000 Trembesi di wilayah Joglosemar merupakan bagian dari program Djarum Trees For Life yang telah digagas Djarum Foundation sejak tahun 2010.
"Inisiatif ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian, tanggung jawab, serta komitmen Djarum Foundation terhadap lingkungan guna mengurangi efek pemanasan global dan menciptakan lingkungan yang bersahabat bagi Indonesia di masa depan," ujar Vice President Director Djarum Foundation, FX Supandji, usai seremoni penanaman di area pelataran Candi Prambanan, Rabu (24/8/2016).
Penanaman Trembesi di wilayah Joglosemar telah dimulai sejak awal tahun 2016. Dimulai dari Kecamatan Bawen, Kota Semarang, saat ini penanaman telah memasuki wilayah Boyolali.
Dengan target menanam 10.000 pohon Trembesi, hingga saat ini telah tertanam tidak kurang dari 5.576 pohon Trembesi.
Penghijauan Joglosemar diharapkan dapat tuntas pada akhir tahun 2016. Kelak, seluruh pohon ini dapat menyerap lebih dari 500 ton gas CO2 setiap tahunnya.
Berbeda dengan program Djarum Trees For Life sebelumnya, di wilayah Joglosemar Djarum Foundation memberikan perhatian khusus terhadap salah satu peninggalan sejarah dan mahakarya budaya Indonesia, yakni Candi Prambanan.
Penghijauan di area candi yang terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta ini merupakan upaya untuk melestarikan ekosistem lingkungan yang terdapat di sekitar Candi Prambanan.
Oleh karena itu, di kawasan pelataran Prambanan ditanam sebanyak 300 bibit pohon dengan jenis yang berbeda-beda.
Selain Trembesi, pohon lainnya antara lain, Sawo Kecik, Tanjung, Asem Jawa, Kepel, Kemuning, Gayam, Kecrutan, Walikukun, Gaharu, Dewadaru, Kalisomodo, dan sebagainya.
Selain untuk menambah variasi dan keanekaragaman tanaman, beberapa jenis pohon tersebut termasuk dalam jenis tanaman langka dan khas.
Seremoni penanaman ini dilakukan di area Pelataran Candi Prambanan dan dihadiri oleh Bupati Kabupaten Sleman Drs H Sri Purnomo dan Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Edy Setijono.
Turut hadir dan membangkitkan kemeriahan acara, musisi Tanah Air yang makin berkibar namanya yakni group band Barasuara dan penyanyi Sierra Soetedjo.
Dalam acara tersebut, seluruh tokoh dan artis yang hadir turut serta melakukan penanaman di kawasan pelataran Candi Prambanan.
"Saya sangat senang dan mendukung program pelestarian lingkungan yang digagas oleh Djarum Foundation ini. Kita tahu bahwa kualitas lingkungan hidup kita semakin menurun. Pada akhirnya kita semakin menyadari perlunya kepedulian dan kemauan untuk ikut melestarikan alam sekitar kita. Harapan saya agar program ini menjadi pemicu bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan sejenis di seluruh Nusantara, sehingga bisa memberikan dampak nyata untuk kehidupan masyarakat Indonesia,” ujar Sierra Soetedjo usai menanam pohon.
"Apa yang sudah kita lakukan hari ini adalah upaya untuk menjadikan kualitas hidup kita lebih baik lagi di masa mendatang. Kami sangat gembira bisa ikut dalam upaya penghijauan Djarum Trees For Life ini, apalagi juga dilakukan di kawasan Candi Prambanan yang merupakan salah satu mahakarya budaya Indonesia. Ini bisa menjadi contoh bahwa sudah sepatutnya kita turut melestarikan ekosistem lingkungan kita. Semoga upaya penghijauan ini bisa memberikan manfaat besar bagi kita semua,” ungkap Iga Massardi, vokalis Barasuara.
Tidak hanya melakukan penanaman, Djarum Trees For Life juga melakukan perawatan menyeluruh selama 3 tahun lamanya terhadap seluruh pohon yang telah ditanam.
Pepohonan yang ditanam dan dirawat oleh Djarum Trees For Life ini diharapkan dapat menghijaukan dan melestarikan ekosistem di Wilayah Joglosemar dan Candi Prambanan.
Jenis tanaman Trembesi dipilih karena, tanaman yang dikenal dengan nama Ki Hujan atau Rain Tree ini adalah pohon berkanopi seperti payung yang memiliki ukuran daun tak lebih dari ukuran koin Rp. 100, namun paling unggul dalam menyerap gas CO2.
Seperti yang dikemukakan oleh Dr Ir H Endes N Dahlan, Pakar Trembesi dari Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, pohon Trembesi merupakan suatu terobosan mengatasi pemanasan global karena memiliki daya serap gas CO2 yang sangat tinggi.
"Dengan diameter tajuk sepanjang 15 meter, satu batang pohon Trembesi mampu menyerap 28,5 ton gas CO2 setiap tahunnya,” ujarnya.
Trembesi yang ditanam pada program ini diambil dari Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) yang didirikan dan dikelola oleh Djarum Foundation sejak tahun 1979.
Berpusat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, beragam tanaman langka dari berbagai negara di 5 benua dibudidayakan di sini.
Tidak hanya itu, pusat pembibitan ini juga melakukan pembibitan untuk tanaman konservasi baik buah maupun non buah seperti Trembesi, Kenari, Mahoni, Asem, dan Randualas.
Kurang lebih 100.000 bibit diproduksi oleh PPT Djarum Foundation setiap tahunnya.
Djarum Trees For Life tidak akan berhenti menjaga komitmen ini, demi terwujudnya negeri nyaman dan lestari serta kualitas hidup yang lebih baik, untuk kita dan anak cucu nanti.