Wartawati Korban Pelecehan Oknum TNI AU Pingsan saat Diperiksa POM
Wartawati media online korban pelecehan dan penganiayaan oknum Paskhas TNI AU Lanud Soewondo pingsan saat diperiksa penyidik POM TNI AU.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Wartawati media online korban pelecehan dan penganiayaan oknum Paskhas TNI AU Lanud Soewondo pingsan saat diperiksa penyidik POM TNI AU.
Diduga DE alias AD (25) tak sadarkan diri ketika diminta menjelaskan peristiwa pelecehan dan penganiayaan saat pecah bentrok antara anggota TNI AU dan warga Sari Rejo terkait sengketa lahan.
Sejumlah anggota TNI AU membubarkan pengunjukrasa saat warga Sari Rejo melakukan aksi unjukrasa dengan memblokir jalan di kawasan Jalan Avros Medan, Sumatera Utara, Senin (15/8/2016). Unjukrasa tersebut berakhir bentrok antara warga dan TNI AU. Akibat bentrokan itu, sedikitnya empat wartawan jadi korban kekerasan oknum TNI AU.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
"Tadi sempat diminta menerangkan kronologisnya. Ketika diminta menceritakan bagaimana ia dilecehkan, disitu AD langsung drop," ujar Aidil Aditya dari LBH Medan yang ikut mengadvokasi wartawan korban kekerasan di Medan, Kamis (25/8/2016).
Melihat AD pingsan, Aidil dan Tim Advokasi Pers Sumut sempat panik. Mereka kemudian membopong AD ke atas kursi yang ada di dalam ruang penyidik POM.
Sejumlah anggota TNI AU membubarkan pengunjukrasa saat warga Sari Rejo melakukan aksi unjukrasa dengan memblokir jalan di kawasan Jalan Avros Medan, Sumatera Utara, Senin (15/8/2016). Unjukrasa tersebut berakhir bentrok antara warga dan TNI AU. Akibat bentrokan itu, sedikitnya empat wartawan jadi korban kekerasan oknum TNI AU. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
"Saat ini kondisi AD trauma berat dengan kejadian yang dialaminya. Ia tak kuasa mengingat pelecehan kemarin," sambung Aidil.
Pemeriksaan sempat tertunda. Selang berapa waktu kemudian, AD sadar dan penyidik secara perlahan menanyainya. "Saat ini masih di dalam (ruang penyidik). Kondisinya masih syok berat," ungkap Aidil.