Otoritas Filipina Bebaskan Calon Haji Asal Sebatik
Calon haji asal Sebatik termasuk dari 139 calon haji asal Indonesia yang telah dibebaskan Pemerintah Filipina.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Calon haji asal Sebatik termasuk dari 139 calon haji asal Indonesia yang telah dibebaskan Pemerintah Filipina.
Humas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nunukan, Sayid Abdullah, mengatakan para calon haji telah dipindahkan dari ruang detensi Imigrasi Manila ke Kantor KBRI Manila.
“Memang belum semuanya warga negara Indonesia dibebaskan. Masih ada yang ditahan,” ujar Sayid kepada wartawan, Jumat (26/8/2016).
Rendy Hasibuan (41), calon haji asal Kecamatan Sebatik Timur melalui media sosial mengatakan, masih ada sekitar 37 orang calon haji asal Indonesia yang berada di ruang detensi Imigrasi.
"Mungkin masih diinterogasi yang belum bebas itu," ujar Rendy.
Sayid mengatakan, telepon seluler milik calon haji asal Pulau Sebatik sudah bisa dihubungi sejak mereka dibebaskan.
"Yang jelas 11 calon haji yang dari Sebatik sudah di KBRI Manila,"tegas dia.
Belasan nama calon haji asal Kabupaten Nunukan yang dipastikan valid berangkat melalui Filipina adalah Rendy Hasibuan (41) asal Kecamatan Sebatik Timur, Warsito bin Bandi (41) asal Kecamatan Sebatik Utara.
Rahmawati binti Tajuddin (40) asal Kecamatan Sebatik Timur, Nurbaya binti Malla (54) asal Kecamatan Sebatik Timur, Ade Maini Pasaribu (43) asal Kecamatan Sebatik Utara.
Andi Dini Anugrah Arissanti (19) asal Kecamatan Sebatik Utara, Muhammad Arista (62) asal Kecamatan Sebatik Utara, Muhammad Lawa bin Teppo asal Kecamatan Sebatik Barat.
Saharia Dongi Kassang asal Kecamatan Sebatik Barat, Hawa Haddae Ceppi (61) asal Kecamatan Sebatik Barat dan Hawa Madin (51) asal Kecamatan Sebatik Barat.
Selain 11 nama itu, diduga masih ada tiga calon haji asal Kecamatan Nunukan Selatan. “Tetapi ini masih perlu penelusuran lebih jauh,” ia menambahkan.
Diperkirakan ada 30 calon haji asal Pulau Sebatik yang berangkat lewat Filipina melalui dua jasa travel di Filipina.
Kelompok pertama diduga telah berhasil diberangkatkan ke Arab Saudi. Sedangkan 11 orang lainnya gagal berangkat karena tertangkap saat sedang berada di bandara menunggu penerbangan.
"Cuma kami belum dapat data validnya. Berapa sebenarnya jemaah dari Sebatik? Kami belum berani menyebut jumlah totalnya," kata dia.