Pakai Uang APBDes untuk Jalan-jalan ke Yogya dan Surabaya, Sobri Ditangkap di Kebun Jambu
uang yang ia gunakan untuk keperluan pribadi dan jalan jalan ke luar daerah seperti Jogyakarta dan Surabaya.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Bangka Pos, Riki Pratama
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA-- Pihak Polres Basel berhasil menangkap tersangka Sobri mantan bendahara Desa Rajik yang bersembunyi di kebun Jambu, di Desa Balunijuk, Kabupaten Bangka pada Kamis (11/8/2016) lalu.
Anggota Polres yang menangkap tersangka pada dini hari, dimana tersangka Sobri di tangkap saat sedang tidur pulas di pondok kebun jambu Jamaika milik warga Desa Balunijuk.
"Tersangka sembunyi di Desa Balunijuk kebun Jambu Jamaika, berdasarkan informasi informen Polres, ketika di tangkap tersangka tidak melakukan perlawanan, saat itu ia sedang tidur pulas pada jam dini hari,"ujar Kapolres Bangka Selatan diwakili oleh Bripka Arifin Kanit Tipikor Reskrim Polres Basel, kepada bangkapos.com, Selasa (30/8/2016)
Ia menambahkan bahwa saat penanganan kasus tersangka Sobri sudah masuk pada tahap pemberkasan yang mana nanti akan di sampaikan ke Kejaksaan.
"Untuk ancaman hukuman di terapkan pasal 8 junto pasal 18 Undang undnagn nomor 31 tahun 1999 tentang tipikor sebagaimana di ubah dengan undnag undang nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU no 31 tahun 1999 tentang tipikor dengan ancaman penjara minimal satu tahun atau maksimal seumur hidup,"ucapnya.
Sementara menurut tersangka ia bawa kabur kas Desa sebesar Rp 89 juta. Uang yang dipakainya merupakan dana pendapatan asli daerah (PAD) desa dari kapal isap di wilayah Desa Rajik.
"Duit kapal isap PAD desa, dana pihak ketiga yang dimasukan ke APBDes, dari empat buah kapal isap, yang beroperasi tahun 2014,"kata Sobri kepada bangkapos.com, Selasa (30/8/2016) di Polres Basel
Ia menjelaskan uang yang ia gunakan untuk keperluan pribadi dan jalan jalan ke luar daerah seperti Jogyakarta dan Surabaya.
"Untuk keperluan pribadi dan jalan-jalan ke Yogyakarta dan Surabaya, saat itu panik ada masalah keluarga, dana itu habis di gunakan,"jelasnya
Sobri menjelaskan bahwa uang yang ia gunakan tidak sepenuhnya terpakai karena ada sebagian untuk membeli alat tulis kantor.
"Ada sebagian untuk beli Alat Tulis Kantor dan biaya cetak sekitar Rp 10 juta kurang lebih, sisa duitnya saya pakai sendiri tidak ada mengasi orang lain,"ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.