Linda Si Pemandu Lagu, Jadi Korban Pembunuhan Saat Minta Uang Lebaran
Anang memenuhi permintaan korban dengan syarat janda satu anak itu mau diajak berhubungan intim namun permintaan pelaku ditolak korban
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Sudharma Adi
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Perkenalan tersangka Anang dengan Linda, korban pembunuhan yang jasadnya di buang di kebun tebu berawal dari tempat hiburan malam.
Di sana Linda bekerja sebagai pemandu lagu dan hubungan berlanjut ke urusan asmara di antara keduanya.
Bagaimana ceritanya hingga Anang nekat menghabisi Linda?
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Budi Santoso mengurai, pada Minggu (3/7/2016) sekira pukul 18.00 WIB, Linda datang ke rumah tersangka untuk meminta uang Lebaran Rp 1,5 juta.
Anang memenuhi permintaan korban dengan syarat janda satu anak itu mau diajak berhubungan intim namun permintaan pelaku ditolak korban.
"Pelaku kecewa karena pernah ditipu Rp 2 juta oleh korban sebulan sebelumnya dan ajakan bersetubuh yang ditolak korban, itu membuat tersangka emosi," katanya, Rabu (31/8/2016).
Tersangka lalu mencekik leher korban dengan lengan tangan kanan di garasi rumah tersangka ketika korban akan pulang.
Begitu Linda tewas, tersangka melucuti perhiasan, tas, dan ponsel korban.
Anang lalu membuang jasad korban ke kebun tebu Dusun Keraton, dengan mobil Daihatsu Xenia hitam bernopol S 1295 QC yang dipinjam dari rekannya.
"Pelaku mencekik Linda tanpa bantuan orang lain. Itu termasuk saat membuang mayat korban," ungkapnya.
Dari perbuatannya, Anang dijerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana subsider pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.
"Adanya pikiran kalau akan membunuh, maka itu sudah unsur perencanaan. Ancaman hukumannya maksimal mati," tandasnya.
Setelah menetapkan Anang sebagai pelaku tunggal, polisi masih mencari keberadaan sepeda motor korban yang juga dibawa kabur tersangka.
Sampai saat ini, tersangka masih bungkam terkait keberadaan sepeda motor. Hanya saja, dari keterangan para saksi, tersangka menjual sepeda motor Honda Vario itu ke Kalimantan.
"Ada juga saksi yang mengaku motor korban dipakai seorang perempuan bernama Meri. Sampai saat ini masih ditelusuri," pungkasnya.