Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KKP DIY Siapkan Forehead Thermal Pantau Penumpang Bervirus Zika dari Singapura

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) DIY Wilker Bandara Adi Sucipto Yogyakarta mewaspadai peredar virus zika yang masuk ke Yogyakarta.

Penulis: Khaerur Reza
Editor: Sugiyarto
zoom-in KKP DIY Siapkan Forehead Thermal Pantau Penumpang Bervirus Zika dari Singapura
Tribun Jogja/ Khaerur Reza
Staf KKP DIY Wilker Bandara Adi sucipto dr Yudi Pramuda menunjukan alat forehead thermometer yang digunakan KKP DIY untuk antisipasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNNEWS.COM SLEMAN - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) DIY Wilker Bandara Adi Sucipto Yogyakarta mewaspadai peredar virus zika yang masuk ke Yogyakarta.

Secara khusus KKP melakukan pengawasan kepada penumpang dengan kedatangan internasional asal Singapura.

Staf KKP Wilker Bandara Adi sucipto dr Yudi Pramuda mengatakan pihaknya menjadikan suhu tubuh sebagai salah satu parameter penumpang yang masuk mengalami demam akibat virus zika atau tidak.

Pihaknya menyiapkan forehead termometer untuk pemantauannya, forehead temometer adalah termometer berukuran kecil yang langsung dapat mendeteksi suhu tubuh secara cepat dengan hanya menempelkan di dahi.

"Jadi prinsip kerja alat ini sederhana sekali, hanya ujungnya ditempelkan di dahi selama beberapa detik langsung terpantau suhu tubuhnya. Apabila 38°c ke atas makan akan langsung menyala merah," jelas Yudi di kantornya Kamis (1/9/2016).

Menurutnya suhu tubuh manusia dalam kondisi normal ada di kisaran 37°c sehingga ketika suhu tubuhnya mencapai 38°c atau lebih patut dicurigai bahwa ada yang tidak beres dengan tubuhnya.

Berita Rekomendasi

Nantinya penumpang dengan suhu tubuh melebihi normal tersebut akan diarahkan untuk menjalani pemwriksaan di klinik dan kalau dibutuhkan kemudian dirujuk ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta.

"Untuk memastikan bahwa demamnya itu akibat virus zika atau virus biasa maka perlu dipastikan di rumah sakit," jelasnya.

Walaupun agak lama karena harus memeriksa satu persatu penumpang namun dirasanya metode tersebut cukup efektif, apalagi jumlah penumpang asal Singapura juga tidak banyak hanya sekitar 200 orang perhari.

"Dengan personil kita sekitar 30 orang yang dirolling dengan sistem shift saya kira mencukupi," ujarnya.

Dalam seminggu memang hanya ada 12 penerbangan direct flight dari Singapura ke Yogyakarta yaitu maskapai Air Asia dan Silk Air.

Pihak KKP sendiri sebenanrnya juga memiliki termal detektor yang langsung dapat mendeteksi suhu tubuh secara komunal, namun saat ini alat tersebut masih dalam perbaikan.

Sejauh ini sendiri belum ditemukan adanya penumpang yang diduga terinveksi virus zika yang masuk ke Yogyakarta. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas