Orangtua Pelaku Sesenggukan Menangis Minta Maaf
Dengan terbata-bata, Makmur meminta maaf kepada masyarakat, khususnya umat Katolik.
Editor: Johnson Simanjuntak
Ibunda IAH, dengan terisak-isak, pun turut menyampaikan permintaan maafnya.
"Saya juga sebagai ibunya meminta maaf bagi masyarakat Sumatera Utara, khususnya bagi umat Katolik atas tingkah laku anak kami. Terutama kepada bapak Pastor Pandiangan, ini bukan kehendak kami, ini di luar jangkauan kami," ucap Arista.
Sebagai ibu, ia merasa pantas disalahkan karena kurang mengawasi anak. Tapi dia menegaskan bahwa peristiwa tersebut bukan karena perbedaan agama.
"Orangtua saya masih Kristen, saudara saya semuanya masih Kristen. Jadi tidak ada ini soal perbedaan agama," ujarnya.
Permintaan maaf secara khusus sudah dilakukan pihak keluarga, Pastor Pandiangan menyerahkan semuanya ke Keuskupan Agung.
Namun karena kesibukan di keuskupan, maka orangtua dan tim kuasa hukum IAH akan bertemu pihak keuskupan pada Senin (5/9/2016) mendatang.
"Kami keluarga besar akan datang dan diterima keuskupan Senin depan. Soal jamnya akan diberitahu pihak keuskupan," ujar Rizal.
Sebelumnya diberitakan, IAH menjadi tersangka penyerangan pemuka agama di Geraja Khatolik Santo Yosep Jalan Dr Mansyur Medan pada Minggu (28/8/2016) lalu.
Pelaku adalah anak ketiga dari pasangan Makmur Hasugian dan Arista Purba. Mereka tinggal di Jalan Setia Budi Gang Sehati Nomor 26, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan.
Saat ini, IAH masih terus menjalani pemeriksaan di Polresta Medan.(Kontributor Medan, Mei Leandha)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.