Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Reklame Bodong Malah Jadi Pajangan, Dewan: Jangan Sampai Pemkot Dianggap Tak Berdaya

Sudah sebulan lebih bekas LED TV di sebelah super market Matahari yang berada di simpang Jalan Dewi Sartika, Jalan Sudirman, Denpasar, dibiarkan

Editor: Sugiyarto
zoom-in Reklame Bodong Malah Jadi Pajangan, Dewan: Jangan Sampai Pemkot Dianggap Tak Berdaya
Tribun Bali/ I Wayan Erwin Widyaswara
Reklame Bodong di Jalan Sumatera, Denpasar yang hingga kini hanya menjadi pajangan. Padahal, bulan lalu Satpol PP Denpasar sudah mewacanakan reklame tersebut dibongkar 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Wayan Erwin Widyaswara

TRIBUN.COM, DENPASAR- Sudah sebulan lebih bekas LED TV di sebelah super market Matahari yang berada di simpang Jalan Dewi Sartika, Jalan Sudirman, Denpasar, dibiarkan menjadi pemandangan tidak elok.

Reklame yang diwacanakan bakal dibongkar total itu hingga kemarin masih tampak seperti pajangan reklame liar di tengah ibu kota pulau dewata.

Pemerintah diminta segera bersikap agar tak dinilai macan ompong oleh masyarakat.

Ihwal tersebut disampaikan anggota DPRD Denpasar, AA Susruta Ngurah Putra kepada Tribun Bali, Kamis (1/9/2016).

Menurut anggota Komisi III DPRD Denpasar ini, pemerintah Kota Denpasar terkesan lemah alias kurang tegas terhadap persoalan yang nyata-nyata menjadi pemandangan jutaan warga yang melintas di Denpasar setiap hari.

Itu sebabnya, ia mendorong agar Pemkot Denpasar khususnya Satpol PP Kota Denpasar segera bersikap tegas.

BERITA TERKAIT

“Pemerintah harus bersikap tegas. Sudah lama saya lihat reklame itu menjadi pemandangan yang tidak bagus kelihatannya di tengah kota."

"Kalau dibiarkan terus, jangan sampai masyarakat menilai pemerintah tidak berdaya karena tidak berani besikap tegas,” kata Ketua Fraksi Demokrat ini kepada Tribun Bali.

Bukan hanya bekas reklame di sebelah Matahari itu yang menjadi pemandangan kumuh warga dan pengendara yang melintas di Denpasar.

Di ujung selatan Jalan Sumatera, Denpasar juga sama. Padahal, menutut Kepala Satpol PP Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, dua reklame tersebut sudah dibongkar oleh pemiliknya sendiri.

Namun, realita di lapangan malah berbeda. Biro reklame hanya melepas sisi luar bekas reklame itu sehingga menjadi pemandangan kumuh di tengah kota.

“Harusnya Pemkot harus segera bersikap. Karena yang malu kan bukan Satpol PP saja, secara keseluruhan pemerintah kota denpasar dipermalukan dengan fenomena ini."

"Karena warga tentunya sudah tahu kondisinya dan sampai sekarang kok dibiarkan. Disinilah harusnya pemerintah juga tahu mana biro reklame yang pro terhadap pembangunan, sehingga kedepan bisa dipertimbangkan,” imbuh Susruta.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana menjelaskan bahwa belum dibongkarnya sejumlah reklame yang di luar titik SK Wali Kota itu lantaran pihak pembongkar sangat hati-hati dalam melakukan pembongkaran.

Bahkan, Alit Wiradana mengaku saat ini tukang masih terkendala cuaca dan masih ada bangunan rawan terkena rembesan api di sekitar lokasi reklame.

“Kalau reklame di Matahari, segera kita akan kirimkan lagi surat pembongkaran. Tapi waktunya saya tidak bisa pastikan. Yang jelas segera ya. Nah kalau yang di Jalan Sumatera itu karena terkendala cuaca."

"Selain itu di bawahnya juga ada duk duk yang rawan kebakaran. Kalau kena percikan las itu gampang terbakar. Makanya kita hati-hati. Kita akan imbau agar segera dibongkar,” dalih Wiradana.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas