Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratusan Hektar Sawah di Muara Enim Terendam

ratusan hektar sawah yang berada di wilayah Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim Sumsel, terendam tergenang banjir

Penulis: Welly Hadinata
Editor: Sugiyarto
zoom-in Ratusan Hektar Sawah di Muara Enim Terendam
Sriwijaya Post/ Welly Hadinata
Tampak ratusan hektar sawah milik warga Muara Lematang yang tergenang air di areal persawahan Saba Lebar, Desa Muara Lematang, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muaraenim Sumsel, Senin (5/9/2016). 

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Welly Hadinata

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -Hujan yang deras ditambah dugaan akibat bocornya aliran air dari kanal salah satu perusahaan perkebunan, ratusan hektar sawah yang berada di wilayah Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim Sumsel, terendam tergenang banjir, Senin (5/9/2016).

Akibatnya tanaman padi mati sehingga warga terancam paceklik. "Kami sudah mendatangi pihak perusahaan baik secara lisan maupun tertulis, sepertinya tidak digubris."

"Jangan sampai warga bertindak anarkis, baru mau musyawarah. Jika tidak ada hasil kami akan demo besar-besaran," ujar Kades Muara Lematang Hamka (39) yang didampingi warganya di Kantor Pemkab Muaraenim.

Menurut Hamka, permasalahan ini, sebenarnya sudah pernah terjadi beberapa tahun lalu pada saat manajemen Perusahaan Perkebunan yang lama.

Saat itu cepat diatasi karena pihak perusahaan turun langsung menindaklanjutinya.

Setelah kepemilikan perusahaan dikelola oleh manajemen yang baru, mereka kembali melakukan perluasan kebun dan membuat kanal baru sehingga berdampak terhadap debit air yang besar sehingga menenggelamkan hampir seluruh areal persawahan di wilayah Kecamatan Sungai Rotan dan sekitarnya.

Berita Rekomendasi

Bahkan terakhirnya, pihaknya bersama dengan ratusan warga dari desa lainnya seperti Desa Tanding Marga dan Suka Merindu, secara gotong royong melakukan penutupan aliran kanal yang menuju ke areal persawahan ataran Lebar.

Dikatakan Hamka, dampak dari pembuatan kanal ini, setidaknya ada enam desa yang sawahnya terendam banjir yakni Desa Kasai, Sungai Rotan, Suka Merindu, Tanding Marga, Muara Lematang di wilayah Kecamatan Sungai Rotan. Bahkan ada beberapa desa juga di wilayah Kabupaten Banyuasin.

Untuk luasannya dipastikan ribuan hektar, namun untuk desa Muara Lematang saja, dari luas sawah 250 hektar sekitar 150 hektar dengan 98 KK.

Adapun bibit padi yang terendam tersebut jenis Ciherang bantuan dari Pemkab Muaraenim, berumur sekitar 1-2 bulan.

"Sebagian padi sudah busuk dan rusak akibat dimakan hama keong dan tikus. Jadi dua tahun kedepan kami bisa paceklik," tukas Hamka.

Ditambahkan Ketua BPD Desa Muara Lematang Tarmidi (39) yang didampingi M Tohir (63), bahwa kondisi saat ini, sawah mereka benar-benar memprihatinkan.

Untuk padi yang ditanam di persawahan selain mati karena busuk terendam air, juga mati terkena hama keong.

Sedangkan padi yang ditanam di dataran tinggi (ladang) juga mati terkena hama tikus.

Untuk tahun ini, sebagian sudah gagal panen, padahal sawah tersebut secara turun temurun merupakan mata pencaharian masyarakat setahun sekali.

Jika gagal, maka dampaknya pacekliknya bisa dua tahun yakni tahun ini dan tahun depan.

Untuk itu, pihaknya berharap kepada Pemkab Muaraenim dan DPRD Muaraenim untuk secepatnya menyelesaikan permasalahan tersebut, sebab jika semakin lama berlarut-larut maka padi milik masyarakat akan semakin banyak yang mati.

"Tuntutan kami tidak banyak, silahkan perusahaan berkembang, namun jangan menyusahkan masyarakat lain. Tolong aliran air jangan ke areal persawahan kami," tukas Tohir.(Welly Hadinata)

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas