Mengaku Penyidik KPK, Bambang tak Bayar Sewa Mobil
Pria yang jika bepergian mengenakan safari dengan pin garuda, berkaca mata dan topi ini masih punya sangkutan terkait sewa menyewa mobil
Editor: Wahid Nurdin

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Mengaku sebagai penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Rudiansyah alias Bapak Ani hingga kini tak jelas keberadaanya.
Padahal, pria yang jika bepergian mengenakan safari dengan pin garuda, berkaca mata dan topi ini masih punya sangkutan terkait sewa menyewa mobil.
Mobil sewaan inilah yang belakangan seringkali digunakannya dengan mengaku menjalankan tugas sebagai penyidik KPK.
Rusman, pemilik rental mobil yang disewakan mengatakan, Bambang hingga kini masih berutang sekitar Rp8 juta.
“Masih kurang Rp 8 juta yang harus dia bayar. Kalau ditelepon dia memang selalu angkat. Kalau sampai sore tidak ada transfer untuk bayar sewa mobil, terpaksa kami serahkan anaknya dan kami laporkan ke Polisi," ujar pemilik mobil rental jenis Avanza berwarna hitam ini, Selasa (13/9/2016).
Rusman mengatakan, awalnya saat berkenalan dengannya Bambang mengaku bernama Sasso.
“Dia mengaku ditugaskan di Nunukan. Katanya penyidik KPK," ujarnya.
Saat itu Rusman tidak berprasangka buruk terhadap Bambang alias Sasso yang menyewa kendaraan miliknya sebulan lalu.
“Saya juga segan menanyakan identitas atau melihat KTP penyewa mobilnya,” ujarnya.
Rusman dan istrinya mulai curiga terhadap Bambang, saat pembayaran mobil sewa sudah sering terlambat.
Bambang selalu memberikan alasan yang tidak masuk akal saat ditanyai sewa mobil yang belum dibayarkan.
“Makanya istri saya membuntuti mobilnya dengan mengandalkan GPS sampai di Pelabuhan Feri Sungai Jepun, Nunukan Selatan. Kami mulai curiga, kami perhatikan dari jauh. Kalau sampai naik kapal itu mobil, saya akan lapor Polisi,” ujarnya.
Setelah ditelusuri lebih jauh, mobil sewaan itu bukan lagi dibawa Bambang. Bambang yang dihubungi mengaku sedang berada di luar kota.
Sedangkan orang yang membawa mobil saat itu mengaku hanya mengantarkan barang di Dermaga Penyeberangan Sungai Jepun.
Karena melihat gelegat Bambang yang terlambat membayar sewa mobil, pihaknyapun memutuskan untuk mengambil mobil yang disewakan.
“Kami telepon dia untuk meminta kejelasan pembayaran. Karena sampai saat ini belum ada kejelasan,” ujarnya.(*)