Empat Hari Tertimbun Longsor 10 Meter, Begini Kondisi Abidin dan Truknya Ketika Ditemukan
Setelah empat hari tertimbun longsor tanah dan bebatuan, Samsul Abidin berhasil dievakuasi dari truk pasirnya.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Imam Taufiq
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Satu eskavator berhasil didatangkan untuk mengevakuasi Samsul Abidin (20) dan truknya yang tertimbun longsor bebatuan dan tanah.
Warga Dusun Ringin Putih, Tulungagung, ini saat berada di dalam truk tertimbun longsor di Kali Lahar, Dusun Gunung Gedang, Desa Karangrejo, Blitar, pada Minggu (11/9/2016).
Usaha mendatangkan eskavator pada Kamis (15/9/2016) sore membuahkan hasil meski belum sepenuhnya. Tubuh Samsul berhasil dievakuasi petugas dari dalam truk bernomor polisi AG 8514 RH.
Baca: Abidin dan Truknya Tertimbun Longsoran Tanah Sedalam 10 Meter
"Setelah eskavator bekerja selama delapan jam baru berhasil menyingkirkan tanah yang menimbun truk. Tebal timbunan tanah yang menutup truk itu sekitar 10 meter. Itu bercampur bebatuan yang besar-besar," kata Heru Irawan, Kepala BPBD Pemkab Blitar, memimpin langsung evakuasi itu.
Begitu muka truk terlihat, petugas mendekat dan mencari keberadaan sopir yang terjebak di balik kemudi. Muka truk ringsek, dan bebatuan masuk ke kabin.
"Kondisinya masih duduk di kursi kemudi. Cuma, badannya roboh ke kursi sebelah kiri, sedang kakinya masih berada di bawah kemudi," papar dia.
Setelah delapan petugas membersihkan bebatuan yang memenuhi muka truk, korban terlihat. Kondisi tubuh korban hanya lecet terkena reruntuhan material batu bukit yang menimbun truknya.
"Setelah sopir itu ditemukan, petugas langsung mengeluarkan, dengan cara diangkat delapan petugas. Itu tak ada kendala karena kedua pintu truk sudah lepas," ungkap dia.
Hujan tiba-tiba turun pukul 15.30 WIB sehingga proses evakuasi dihentikan dan dilanjutkan pada Jumat (16/9/2016). Evakuasi kali ini mengangkat truk dari timbunan bebatuan bukit yang berada di lerang Gunung Kelud.
Menurut informasi mayat sopir lebih dulu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Ngudi Waluya Wlingi, sebelum diserahkan ke keluarga.
Musibah berawal ketika korban hendak mengambil pasir sungai di Kali Lahar. Sore itu tak ada pasir, sehingga ia kembali pulang.
Saat melintas di tepi sungai, tebing setinggi sekitar 50 meter di sisi barat truk tiba-tiba longsor. Tanah dan bebatuan menimpa truk korban sedalam 10 meter. Korban terjebak di dalamnya.
Penyebab tebing longsor belum diketahui dan sore itu tak ada hujan. Diduga longsor akibat bebatuan di bawah tebing kerap ditambang dan dijual pasirnya.