Niat Bayar Sesangi Malah Kena Taji Ayam, Begini Kisahnya
Ia tertusuk taji saat tabuh rahbersama sepupunya, I Nengah Suinten (45), di Jaba Pura Hyang Api Desa Adat Kelusa, Payangan, Kabupaten Gianyar
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali Sarah Vanessa Bona
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Nengah Buda (50) mengerang kesakitan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Sanglah, Denpasar, Bali karena merasakan perih pada luka di kaki kanannya.
Ia tertusuk taji saat tabuh rahbersama sepupunya, I Nengah Suinten (45), di Jaba Pura Hyang Api Desa Adat Kelusa, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Minggu (18/9/2016) pagi.
Kejadian nahas ini berawal saat Buda dan Suinten tangkil ke Pura Hyang Api bertepatan Hari Umanis Kuningan, sekitar pukul 07.30 Wita.
Kedua pria asal Banjar/Desa Abuan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, tangkil untuk membayar sesangi (kaul) keluarganya.
Sesangi dihaturkan karena leluhur terdahulu sempat memiliki sesangi yang belum terbayarkan.
Sebelum dilakukan persembahyangan, terlebih dulu digelartabuh rah, yaitu sabung ayam yang dilaksanakan dalam rangkaian upacara agama (yadnya).
Buda dan Suinten sudah menyiapkan pejati dan ayam untuk diadu.
Ayam Suinten kemudian diadu dengan ayam milik warga lainnya dengan sama-sama dipasangi taji di kaki di arena sebelah barat.
Dalam satu tempat di jaba pura tersebut ada beberapa ayam yang beradu sekaligus.
Setelah beberapa menit diadu, Suinten ingin mengambil ayam miliknya karena sudah kalah.
Namun tiba-tiba ayam lawan mendekati ayam Suinten yang dinyatakan kaon.
Dengan cepat ayam tersebut menyambar ayam Suinten yang terkapar di tanah.
Suinten sempat menghindar agar tak terkena taji ayam yang sedang ngamuk tersebut.
Namun malang bagi Buda yang berada di belakang Suinten.
Meski panik, Suinten tetap memberi pertolongan pertama pada Buda.
Ia melepas selendang yang melilit pinggangnya dan segera membebat luka Buda untuk menghentikan pendarahan.
"Setelah itu saya larikan ke Rumah Sakit Ari Santi," ujar Suinten, yang menemani Buda di dalam IGD RSUP Sanglah, kemarin.
Buda dirujuk ke RSUP Sanglah sekitar pukul 12.48 Wita karena lukanya terlalu parah.
Oleh RS Ari Santi hanya dilakukan tindakan penggantian penutup luka dengan menggunakan perban.
Luka sedalam 2 cm dengan panjang luka 5 cm itu tetap mengeluarkan darah meski sudah diperban oleh tim medis.
Raut wajah pria yang bekerja sebagai penambang pasir taro itu pun terlihat pucat pasi.
Suinten menjelaskan, dokter mengharuskan Buda menjalani operasi.
Pasalnya, luka yang dialami Buda cukup dalam hingga urat-urat kecil pada bagian betisnya putus.
"Kami hanya menggunakan JKBM jadi meski dioperasi ya alatnya bayar," ujar Suinten yang mengaku khawatir dengan mahalnya biaya operasi Buda nantinya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.