Polisi Segera Tindaklanjuti Laporan Wartawan Tribun Jabar Korban Intimidasi
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Yusri Yunus, segera menindaklanjuti laporan wartawan Tribun Jabar Moh Zezen Zainal M, korban intimidasi.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Yusri Yunus, mempersilakan Moh Zezen Zainal M melapor atas intimadisi dan teror yang mengarah kepadanya.
Kepolisian akan menindaklanjuti laporan resmi Zezen, wartawan Tribun Jabar yang mengalami intimidasi dari orang tak dikenal mengaku anggota ormas tertentu.
Baca: Beritakan Anggaran PON, Wartawan Tribun Jabar Terima Ancaman
“Kalau memang merasa terusik dipersilakan buat laporan. Siapkan juga bukti-buktinya,” kata Yusri kepada Tribun Jabar melalui pesan singkat, Selasa (20/9/2016).
Yusri menyarankan kepada Zezen segera melaporkan. Terkait pasal yang akan dikenakan nanti tergantung hasil pemeriksaan.
“Nanti diperiksa dulu alat bukti yang diserahkan, kalau ternyata sudah ada dua alat bukti atau lebih yang sesuai, baru bisa diproses,” kata Yusri.
Baca: Dua Pria Bertato Intimidasi Istri Wartawan Tribun Jabar
Zezen menerima intimidasi dari orang tak dikenal karena berita yang ditulisnya. Ia biasa meliput di Gedung Sate atau di lingkungan Pemerintah Provinsi Jabar.
Ia menjelaskan berita yang terbit di Harian Tribun Jabar pada Sabtu (17/9/2016) menyoal penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XIX 2016.
“Berita itu tayang pada koran cetak Tribun Jabar dan menjadi headline halaman pertama dengan judul 'Menpora Ingatkan PB PON. Hati-hati Penggunaan Dana. Jangan Sampai Kasus PON Riau Terulang,'” kata Zezen, Selasa (20/9/2016).
Intimidasi Zezen terima pada Sabtu (17/9/2016) sekitar pukul 10.59 WIB. Pesan singkat dari seseorang dengan nomor tak dikenal masuk ke ponsel Zezen. Pengirim pesan menanyakan keberadaan Zezen.
"Beberapa menit kemudian nomor tersebut menelpon ke nomor saya, tapi tidak terangkat karena ponsel saya sedang diisi baterainya. Ketika melihat ada panggilan tak terjawab dan SMS, saya berinisiatif menelpon nomor bersangkutan namun tidak dijawab,” lanjut Zezen.
Tak lama nomor tersebut kembali mengirim beberapa pesan singkat bernada ancaman. Pengirim meminta Zezen tak lagi memberitakan hal-hal sensitif terkait PB PON seperti penggunaan dana, dan lainnya.