Astaga! Ratusan Pengikut Kanjeng Dimas Terserang Berbagai Penyakit Ini
Dinkes Kabupaten Probolinggo mulai membuka dan mendirikan posko kesehatan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi
Editor: Sugiyarto
![Astaga! Ratusan Pengikut Kanjeng Dimas Terserang Berbagai Penyakit Ini](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pengikut-dimas-kanjeng_20160926_233735.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo mulai membuka dan mendirikan posko kesehatan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Senin (26/9/2016) siang.
Posko ini didirikan untuk para pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang ingin memeriksa kesehatannya.
Selama berbulan-bulan, para pengikut Dimas Kanjeng ini bertahan di Padepokan demi menunggu pencairan uang mahar yang diberikan ke Dimas Kanjeng dan diklaim bisa digandakan.
Namun, harapan mereka pupus setelah mengetahui Dimas Kanjeng ditangkap polisi atas dugaan keterlibatannya sebagai otak pembunuhan terhadap dua mantan pengikutnya.
Dokter Puskesmas Gading Syamsul Bahri mengatakan, respon masyarakat terhadap posko kesehatan ini sangat minim.
Para pengikut Dimas Kanjeng ini cenderung bertahan di tenda - tenda dan meyakini bahwa kondisinya baik dan tidak sakit.
"Tadi sempat kami paksa dengan cara masuk ke masing-masing tenda. Hasilnya ada yang mau diperiksa dan ada yang tidak mau diperiksa," katanya saat dihubungi.
Dari hasil yang mau diperiksa, kata Syamsul mayoritas kondisinya kurang sehat. Ada yang menderita gatal - gatal, ada juga yang menderita diare, dan ada pengikut Dimas Kanjeng ini yang kondisinya drop dan tekanan darahnya pun rendah.
"Dugaan sementara, mereka seperti itu karena pikiran mereka terlalu berat. Mereka stres memikirkan uangnya yang hilang dibawa Dimas Kanjeng, tapi tidak ditunjang dengan asupan makanan yang cukup. Makanya mereka ngedrop seperti ini," terangnya.
Ia menegaskan, bagi pengikut yang sudah check up di Posko Kesehatan diberi vitamin dan makanan yang cukup. Tidak hanya itu, ia mengaku pihaknya akan terus memantau kondisinya.
"Kami akan di sini sampai mereka mau pulang ke rumahnya masing - masing. Selagi mereka di sini, kami akan tetap disini. Bagi yang belum mau diperiksa, kami harap segera periksa. Toh ini tidak dipungut biaya," ungkapnya.
Sementara itu, Heraji salah satu pengikut Dimas Kanjeng asal Jakarta mengakui hal tersebut. Kondisinya memang sudah drop sejak dua minggu terakhir.
Ia mengaku jarang makan selama dua minggu ini, karena uang persediannya sudah habis untuk hidup di padepokan. Ia pun meminimalisir pengeluarannya termasuk biaya makan.
"Terbukti toh tensi saya tadi sangat rendah. Kurang makan, dan pikiran stres memikirkan uang di Dimas Kanjeng," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.